31 Pengcab dan 62 Klub Tolak Penunjukan Peni

Rapat Akbar Sepakbola Nasional
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAbola - Penunjukan Walikota Malang, Peni Suprapto sebagai pejabat caretaker Pengprov PSSI Jawa Timur telah menimbulkan gejolak di tingkat pengurus cabang (pengcab) dan klub. Sebanyak 31 pengcab dan 62 klub dengan tegas menolak keputusan tersebut.

Sikap ini muncul saat PSSI Jatim menggelar managers meeting Divisi III regional Jatim di Hotel Elmi Surabaya, Minggu, 29 Januari 2012. Tak hanya dari klub divisi II, klub-klub yang berlaga di Liga Super Indonesia (ISL), Divisi II, dan I juga menolak kepemimpinan Peni di PSSI Jatim.

Ketua PS Tulungagung Putra, Janta Wiwaha mengatakan, PSSI pusat telah melakukan langkah keliru dengan menunjuk walikota Malang itu sebagai pejabat sementara. Janta juga mengatakan kalau sejak Rapat Akbar Sepak Bola Nasional (RASN) digelar beberapa waktu lalu, pihaknya sudah tidak mengakui kepengurusan PSSI.

"Justru masyarakat bola Jatim yang tidak mengakui PSSI selama mereka melenceng dari statuta sejak Rapat Akbar Sepakbola Nasional (RASN) Desember lalu. Karena itu, semua produk hukum PSSI setelah itu tidak berlaku,” kata Janta.

Pertimbangan lainnya adalah terbitnya surat edaran bernomor 800/148/SJ dari Mendagri. Menurut Janta surat ini membuat posisi Peni sebagai caretaker bermasalah legalitasnya karena di dalamnya berisi larangan rangkap jabatan kepala daerah di PSSI, klub profesional maupun amatir.

"Surat itu menjadi dasar kami untuk tetap mendukung La Nyalla Mattalitti sebagai ketua umum Pengprov PSSI Jatim,” sebutnya.

Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia

Dukungan pada Nyalla juga ditegaskan pengcab PSSI Lamongan.

"Selama ini tidak ada masalah dengan kepemimpinan pak Nyalla, jadi kenapa kami harus mendukung Peni," ujar Mudji Santoso, sekretaris Pengcab PSSI Lamongan.

"Pak Nyalla dipilih oleh anggota, bukan PSSI, jadi kami tak menggubris keputusan PSSI," timpal Biqintorin Musa, Ketua Bidang Kompetisi Pengcab PSSI Sidoarjo.

Sementara itu Ketua Harian KONI Jatim, Dhimam Abror Djuraid turut sesalkan penunjukkan Peni oleh PSSI. "Saya sungguh menyesalkan jika ada pihak-pihak yang menunggangi perjuangan kita memajukan sepak bola dari dasar. Kita harus menjaga kemandirian dari segala kepentingan politik dan bisnis, karena inilah modal kita dalam membangun olah raga," bebernya.

Seperti diketahui, Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin menunjuk Peni Suparto sebagai caretaker Ketua Umum Pengprov PSSI Jatim dan disahkan dalam rapat exco 10 Januari lalu. Padahal dalam rapat tersebut, pesertanya tidak mencapai kuorum duapertiga anggota. Dari 11 daftar exco, empat diantaranya tidak diundang. Yakni Tony Apriliani, Roberto Rouw, Erwin Dwibudiman dan La Nyalla yang dihukum larangan berkecimpung dalam sepakbola nasional seumur hidup.

Sedangkan dua lainnya, Tuti Dau dan Widodo Santoso absen lantaran ada kepentingan lain. "Banyak kebijakan yang dikeluarkan tidak melalui prosedur. Termasuk pemecatan exco yang sesuai PD PSSI harusnya dilakukan di kongres. Saya senang jika dipecat. Selama ini bertahan karena saya terpilih dan mendapat amanah dari voter. Saya hanya ingin penegasan dari anggota PSSI Jatim apakah Peni yang ditunjuk PSSI atau tidak,” terang La Nyalla.

Ditambahkan Nyalla,  acara yang digelar Minggu siang itu hanya sebatas mendengarkan aspirasi  anggota PSSI Jatim. Selain itu, keputusan Peni menerima jabatan sebagai caretaker merupakan pilihan keliru. "Itu adalah kebodohan karena aturan Permendagri yang terbaru sudah jelas. Tapi ya mau apalagi orang-orang PSSI sekarang tidak pernah tahu aturan," ucapnya.

Dalam acara itu, nyaris tidak ada penolakan pada Nyalla sebagai ketua PSSI Jatim dari 31 pengcab anggota PSSI Jatim. Ditambah 62 klub anggota PSSI yang ada di provinsi yang dulu sempat jadi barometer kemajuan sepakbola nasional.  (eh)

Andik Vermansah saat berseragam Selangor FA

Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua

Seleksi Timnas tahap kedua bakal digelar pekan depan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016