- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAbola - Keprihatinan atas kekalahan telak 0-10 Indonesia dari Bahrain disampaikan banyak orang, juga Fachry Husaini. Mantan gelandang tim Merah Putih itu menilai kekalahan memalukan ini bukan kesalahan pemain dan pelatih Aji Santoso.
Indonesia mengalami kekalahan terburuk sepanjang sejarah di sepakbola internasional. Menghadapi Bahrain pada putaran ketiga Pra Piala Dunia 2014, Rabu 29 Februari 2012, Indonesia
ditekuk sepuluh gol tanpa balas.
Fachry prihatin dengan hasil yang diterima Ferdinand Sinaga dan kawan-kawan. Bahkan mantan pelatih Bontang FC mengaku sedih saat melihat pertandingan Indonesia melalui Bahrain televisi.
"Saya hanya menontonnya sepotong-sepotong. Ibarat petinju, mereka (Timnas) terus dipukuli. Di babak pertama saja mereka sudah tertinggal empat gol," ujar Fachry kepada VIVAbola.
Kendati sedih atas kekalahan yang didapat Indonesia, Fachry meminta agar semua kalangan tidak melimpahkan kesalahan kepada pelatih Aji Santoso. Fachry menilai Aji dan pemain telah bekerja secara maksimal.
"Saya sedih padahal Timnas sempat memiliki tren yang bagus. Tapi, Aji jangan dijadikan sasaran tembak. Dia telah melakukan yang terbaik. Namun, dia memang terlalu berani menurunkan pemain dalam pertandingan ini," papar Fachry yang merupakan rekan setim Aji saat masih membela Timnas.
Kekalahan memalukan Indonesia dari Bahrain, diakui Fachry adalah tanggung jawab PSSI. Pelatih 46 tahun tersebut juga meminta PSSI segera menyelesaikan dualisme kompetisi di Indonesia.
"Kekalahan ini juga menjadi tanggung jawab pengurus (PSSI). Kekalahan ini akan tertulis di media-media internasional. Kita seharusnya berkaca dan instropeksi. Apakah sikap yang diambil itu menguntungkan atau tidak," tegas Fachry.
"Imbas dari dualisme ini telah menjalar ke segala aspek dan berdampak ke Timnas," tutup Fachry.
Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua
Seleksi Timnas tahap kedua bakal digelar pekan depan.
