- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.
VIVA.co.id - Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengeluarkan Surat Keputusan pembekuan PSSI dikritik oleh mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Yusril Ihza Mahendra.
Menurutnya, tindakan Menpora itu telah menimbulkan kerugian besar bagi beberapa pihak. Yusril pun menilai, politisi Partai Kebangkitan tersebut telah melanggar hukum akibat tindakannya tersebut.
Pakar hukum Tata Negara tersebut kemudian mengajak bagi pihak yang merasa dirugikan untuk menuntut Menpora. "Kalau orang yang merasa dirugikan entah klub, pemain, bisa mengugat Menpora ke pengadilan," kata Yusril kepada wartawan, Rabu lalu.
Pernyataan ini langsung ditanggapi oleh Menpora Imam Nahrawi. Pria asal Bangkalan, Madura, itu meminta Yusril untuk berpikir lebih jernih.
"Kenapa enggak menuntut orang yang mencegah kompetisi dan turnamen itu. Coba logikanya dibalik," tegas Imam di kantor Kemenpora.
"Masak kami yang ingin membenahi sepakbola dari cengkeraman mafia ini malah dituntut. Semua kan berujung pada ke depan klub sehat, atlet sehat. Karena jika kami tidak melakukan ini, akan muncul lagi penyakit menahun itu," ia menambahkan.
Menpora justru meminta Yusril untuk berbuat sesuatu agar sepakbola lebih baik. "Saya kira Pak Yusril harus mendorong agar sepakbola ini bagus, baru dan manusiawi lagi. Jangan komporin mereka (klub dan pemain) untuk menggugat," cetus Menpora. (one)