Dapat Lampu Kuning dari FIFA, Apa Kata Menpora?

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

VIVA.co.id - Sepakbola Indonesia telah mendapat lampu kuning dari FIFA. Itu menyusul dimasukkannya agenda sanksi dan penghapusan status keanggotaan dari beberapa negara di Kongres Luar Biasa FIFA, 26 Februari 2015 nanti.

Ya, status Indonesia bisa saja dibahas di level Kongres, jika hingga 26 Februari 2016 tak ada perkembangan mengenai penyelesaian konflik.

Dengan demikian waktu yang dimiliki Indonesia untuk memecahkan masalah sepakbola nasional tak banyak. Terhitung, Indonesia cuma punya waktu efektif sekitar satu setengah bulan untuk memecahkan masalah sepakbola nasional.

Situasi ini ditanggapi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Imam mengaku enggan membayangkan jika FIFA memperpanjang sanksi dari Indonesia.

"Saya tak mau berandai-andai. Yang penting saat ini adalah kompetisi bisa berjalan lagi dengan memenuhi standar kelayakan profesional. Terkait masalah pencabutan sanksi, menjadi tahapan berikutnya," kata Imam di kantornya, Senin 28 Desember 2015.

Imam berharap sebelum sanksi dicabut, harus ada pembenahan menyeluruh dalam tata kelola sepakbola nasional. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut menyatakan pencabutan sanksi FIFA tak akan bermakna jika pengelolaan sepakbola dalam negeri compang-camping.

"Sebelum kembali bersaing di level internasional, kita harus siap. Semuanya harus dikelola secara profesional. Mau tidak klub transparan soal kontrak pemain? Mau tidak federasi membuat aturan yang tegas? Jangan nantinya, ada masalah mengadu ke kami. Sebelum sanksi dicabut, kita harus benar-benar siap," tegas Imam.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Sepakbola Indonesia kembali tercoreng dengan adanya aksi tak sportif yang mengindikasikan munculnya sepakbola gajah. Itu terjadi di Liga 3.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2022