- REUTERS
VIVA – Rusia menghadapi Mesir di babak penyisihan Grup A Piala Dunia 2018. Laga tersebut akan dihelat pada Rabu dini hari WIB, 20 Juni 2018 di Saint Petersburg Stadium.
Kemenangan menjadi target bagi kedua tim. Bagi Mesir, laga ini adalah laga penentu nyawa mereka di Piala Dunia 2018. Jika menang atau imbang mereka masih berkesempatan lolos ke babak selanjutnya. Sebelumnya, Mesir takluk dari Uruguay di laga perdana pada 15 Juni 2018 lalu.
Kesempatan untuk meraih kemenangan cukup terbuka bagi Mesir. Hal ini terbukti sebab di laga sebelumnya mereka membuat tim sekelas Uruguay kesulitan. Pertahanan solid Mesir bahkan baru bisa terbongkar di menit ke-89 dan La Celeste menang dengan skor tipis 1-0.
Bukan tidak mungkin Rusia bakal kalah, terlebih Mesir masih menyimpan satu nama beken, Mohamed Salah yang belum dimainkan di laga perdana.
Di sisi lain, Rusia memulai kompetisi empat tahunan ini dengan mulus. Di laga sebelumnya mereka sukses menghantam Arab Saudi dengan skor telak 5-0. Ini menjadi modal berharga mereka untuk bisa menekuk Mesir.
Pelatih Rusia, Stanislav Chercesov mengaku puas atas penampilan anak asuhnya dan siap untuk bentrok dengan Mesir. "Saya ingin berterima kasih kepada tim atas apa yang mereka lakukan untuk memenuhi tujuan kami. Bagaimana mereka bermain dan bagaimana mereka tetap tenang di bawah tekanan dari pertandingan pembuka," ucap Stanislav Cherchesov, seperti dilansir situs resmi kompetisi.
"Pertandingan melawan Mesir akan menjadi sesuatu yang berbeda, baik kota dan stadionnya. Jadi, kami harus mempersiapkan diri dengan teliti, " paparnya.
Meski tampil di depan pendukungnya sendiri. Rusia wajib mewaspadai ancaman Salah. Penampilan impresifnya bersama Liverpool musim lalu kemungkinan akan berlanjut untuk mengganggu pesta Rusia di kandang.
Selanjutnya>>> Rusia Menanti Tiket Lolos
Laga menghadapi Mesir menjadi krusial bagi Rusia, sebagai tuan rumah mereka dituntut berbicara banyak. Di laga perdana mereka sudah membuktikan kualitasnya dengan menghajar Arab Saudi dengan skor 5-0.
Hanya butuh satu kemenangan laga untuk memastikan diri sebagai tim pertama yang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018. Lawannya kali ini lebih berat, Mesir.
Namun, faktor Mohamed Salah digadang-gadang bakal merusak rencana besar Rusia. Pemain Liverpool ini kemungkinan besar tampil perdana di Piala Dunia saat menghadapi Rusia.
Sebelumnya dia absen saat Mesir takluk dari Uruguay dengan skor 0-1, 15 Juni 2018. Mesir juga mengusung target tinggi untuk menang di mana menjadi nyawa mereka untuk menjaga asa lolos ke babak selanjutnya.
Pelatih Rusia, Stanislav Cherchesov mengaku siap merealisasikan target untuk menang dan lolos ke babak selanjutnya.
"Kami sudah membuat langkah pertama di Piala Dunia 2018 dan akan menghadapi lawan selanjutnya yang lebih kuat," kata Stanislav Cherchesov seperti dikutip BBC Sports.
Selanjutnya>>> Salah Siap Ancam Rusia
Kekalahan dari Uruguay menjadi pelecut semangat Mesir untuk meraih kemenangan di laga keduanya. Ada satu nama yang menjadi perhatian, yaitu Mohamed Salah.
Absennya Salah di laga perdana membuat Mesir tampil bak macan ompong, solid di lini belakang namun minim peluang di depan gawang. Salah di cap menjadi solusi bagi Mesir.
Terlebih sang lawan, Rusia adalah tim levelnya di bawah Uruguay. Bukan tidak mungkin Salah bakal membawa kemenangan perdana bagi Mesir.
Dilansir Mirror, pelatih Mesir, Hector Cuper mengaku sengaja menyimpan Salah dan berencana menurunkannya di dua laga selanjutnya. Mengenai cederanya, pemain Liverpool ini sudah menunjukkan perkembangan.
"Mungkin jika Mo (salah) berada di lapangan hari ini hasilnya akan berbeda. Tapi kita tidak benar-benar tahu akan hal itu," kata Cuper.
"Di akhir sesi latihan kami melakukan pemeriksaan padanya dan ada kekhawatiran dia jika dia terjatuh atau tertabrak pemain lain. Kami ingin menghindari risiko itu hari ini," paparnya.
Pelatih Rusia, Stanislav Cherchesov mengaku tidak gentar. Skuatnya siap menghadapi Mesir dengan atau tanpa Salah.
"Kami tidak tahu apakah Mohamed Salah akan bermain (saat melawan Rusia). Namun, dengan atau tanpa dia, Mesir tetap kuat dan lebih kuat dengan kehadirannya," ujarnya.
