Usai Divonis Kanker Testis, Striker Borussia Dortmund Ini Siap Merumput

Striker Borussia Dortmund, Sebastien Haller
Sumber :
  • footballtransfers.com

VIVA Bola – Sebastien Haller siap melakukan debutnya bersama Borussia Dortmund setelah didiagnosis kanker testis pada Juli 2022. Dilansir dari Daily Mail, Haller akan kembali bermain pada 22 Januari mendatang melawan Augsburg. 

Pengakuan Erik Ten Hag Selalu Pantau Jadon Sancho di Dortmund

Haller sendiri belum pernah bermain untuk Dortmund lantaran terpaksa mundur dari latihan pramusim kurang dari dua pekan setelah bergabung dengan tim Bundesliga tersebut.

Pemain asal Pantai Gading ini kembali berlatih pada awal Januari usai menjalani operasi dan kemoterapi untuk mengobati kankernya.

Skenario Bundesliga Kirim 6 Wakil ke Liga Champions Musim Depan

Penyerang Borussia Dortmund, Sebastien Haller

Photo :
  • twitter.com/BVB

“Saya ingin bermain secepat mungkin. Tidak ada batasan atas keterlibatan saya kecuali jika staf medis mengatakan sebaliknya,” ucap Haller. 

Hasil Liga Champions: Borussia Dortmund Menang Tipis Lawan PSG

Ketika ditanya soal kembali ke lapangan, Haller mengatakan sangat bersemangat.

“Itu perasaan terbaik yang bisa saya miliki. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tapi saya fokus setiap hari untuk tetap bugar,” tutur Haller.

“Sekarang saya bisa melakukan semua yang saya biasa lakukan sebelumnya. Itu memberi saya kepercayaan diri yang besar,” sambungnya. 

Penyerang berusia 28 tahun ini diboyong oleh Die Schwarzgelben setelah tahun yang sensasional di Ajax Amsterdam – di mana ia menjadi bintang lini serang untuk gelar kampiun Eredivisie 2021/22.

Haller juga menjadi pemain pertama yang mencetak gol dalam tujuh penampilan Liga Champions berturut-turut dalam kariernya untuk mencetak 34 gol di semua kompetisi. 

Saat dihadapi dengan kondisi kesehatan yang buruk, tak terlintas di pikiran Haller untuk pensiun dini. Ia optimis akan sembuh dan bisa kembali berlaga.

“(Pensiun) tidak pernah ada dalam pikiran saya, saya memiliki pola pikir melihat ke depan dan menjalani hari-hari pada saat itu,” ucap Haller.

“Itu justru lebih sulit bagi keluarga saya, mereka sangat menderita karena mereka tidak bisa memegang kendali. Mereka banyak membantu saya,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya