- KNVB
VIVAnews - Manchester United akan berhadapan dengan Barcelona pada final Liga Champions 2010/2011, 28 Mei mendatang. Menghadapi duel ini, MU harus belajar dari kekalahan lawan Barca di final 2009 lalu.
Pernyataan ini disampaikan oleh kiper MU, Edwin van der Sar setelah MU memastikan langkahnya ke final Liga Champions musim ini. MU lolos setelah menyingkirkan Schalke dengan agregar fantastis 6-1.
"Tentu saja ini hasil yang sempurna. Setelah di leg pertama kami bermain sangat baik memilih melakukan beberapa rotasi di leg kedua untuk menjaga kebugaran sebagian besar pemain," kata Van der Sar kepada ITV.
MU memang tampil superior atas Schalke. Di leg pertama, Setan Merah berhasil menang dengan skor 2-0. Sedangkan di leg kedua yang digelar di Stadion Old Trafford, Inggris, MU juga menang dengan skor 4-1.
Meski demikian, Van der Sar meminta rekan-rekannya tidak terlena dengan hasil ini. Sebaliknya, kiper asal Belanda itu meminta MU belajar dari kekalahan lawan Barcelona di final Liga Champions 2008/2009 lalu.
"Barcelona merupakan tim yang sangat bagus dan final nanti pasti tidak akan mudah," kata Van der Sar.
"Mereka telah menunjukkan kualitasnya pada final 2009 lalu dan kami harus memetik pelajaran dari laga itu dan berusaha menjalani final nanti dengan cara yang berbeda," lanjutnya.
Di final Liga Champions 2008/2009 yang digelar di Roma, Italia, MU menyerah 0-2 dari Barcelona. Dua gol Barca kala itu dicetak oleh Samuel Eto'o (kini membela Inter Milan) dan Lionel Messi.
Bagi MU, final kali ini merupakan yang ketiga dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Karena itu, Van der Sar mengaku timnya sangat berharap mampu memetik kemenangan di Stadion Wembley, Inggris, 28 Mei nanti.
"Ini tentu saja punya arti yang besar bagi klub, pemain, fans, dan Sir Bobby Charlton dan tentu saja bagi manajer," katanya.
"Sebuah kesempatan bisa bermain di Wembley dan kami berharap mampu meraih hasil yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya."
Pejabat Israel dan Mesir Bertemu Diam-diam, Bahas Operasi Militer di Rafah
Para pejabat tinggi Israel dan Mesir mengadakan pertemuan rahasia di Kairo, pada Rabu, 24 April 2024, yang bertujuan membahas rencana Tel Aviv untuk menginvasi kota Rafah
