- yahooimage
VIVAnews – Pelatih Argentina, Sergio Batista mengungkapkan penyebab Lionel Messi tidak tampil optimal dalam laga perdana Argentina di Copa America, Selasa 2 Juli 2011. Menurutnya, ia memasang Messi di posisi yang salah.
“Saya melihat Messi berada di tempat yang salah dan itu tak boleh terjadi. Ia harus bermain di garis terakhir lapangan. Tak boleh ada gelandang di depan Messi,” ujar Batista seperti dilansir Goal.
Argentina secara mengejutkan ditahan Bolivia 1-1 di pertandingan pembuka Grup A. Pada pertandingan tersebut, Batista menurunkan tridente Lionel Messi, Carlos Tevez dan Ezequiel Lavezzi.
Trio penyerang ini tampil mengecewakan dan tak sanggup memaksimalkan peluang. Justru pemain pengganti Sergio Aguero yang tampil sebagai pahlawan lewat gol spektakulernya. Meskipun demikian, Batista menegaskan tak akan melakukan perubahan formasi dalam laga kedua menghadapi Kolombia, Kamis 6 Juli 2011.
“Saya ingin membuat tim stabil. Saya tak ingin membuat perubahan dari satu pertandingan ke pertandingan lain. Kami masih memberi ketiga striker ini (Messi, Tevez, Lavezzi) kesempatan,” ujar Batista.
“Aguero melakukan tugas dengan baik saat ini, tapi kami harus tunggu dan lihat nanti. Saya akan mengulang susunan tim, setelah itu kita lihat hasilnya,” lanjutnya.
Pada pertandingan melawan Kolombia nanti, Batista hanya akan menampilkan satu wajah baru yakni Pablo Zabaleta. Winger Manchester City ini akan dimasukkan untuk menggantikan posisi Marcos Rojo. Sementara itu, kapten Inter Milan, Javier Zanetti akan ditarik ke sisi kiri pertahanan Albiceleste.
Tak seperti Argentina, Kolombia memulai laga perdananya dengan kemenangan 1-0 atas Kosta Rika. Meskipun demikian, Batista tetap yakin Argentina bisa merebut tiga poin dari Kolombia. Keyakinan ini diungkapkan dengan takkan mengubah formasi Tim Tango.
“Kami yakin inilah formasi tim, terlepas dari kegagalan di hari sebelumnya. Dan kami tetap memiliki keinginan untuk menang,” pungkas Batista.
4 Jenderal yang Berani Menentang Soeharto, Keluarga Dipersulit hingga Dicopot Jabatan
Saat Soeharto menjabat presiden, empat jenderal ini menjadi orang yang menakutkan baginya. Sebab, keempat jenderal ini berani untuk menentang segala kebijakan orde baru.
