- REUTERS/Marko Djurica
VIVAnews - Tindakan tidak terpuji dilakukan pendukung tim nasional Serbia saat menjamu Italia di laga kualifikasi Piala Eropa 2012, Sabtu 8 Oktober 2011. Gemuruh suara ribuan fans tuan rumah membahana ketika lagu kebangsaan Italia berkumandang di Crvena Zvezda, Beograd.
Namun anehnya, bek kiri Serbia Aleksandar Kolarov membenarkan tindakan para suporter, yang dianggap sebagai lanjutan aksi brutal hooligans pada pertemuan pertama di Stadion Luigi Ferraris, Genoa, Oktober 2010 lalu.
“Lagu kebangsaan memang tidak seharusnya dicemooh. Tapi dalam kasus ini, saya rasa tanggung jawab terletak pada apa yang terjadi di Genoa,” ujar Kolarov seperti dilansir Football Italia, Minggu 9 Oktober 2011.
Tahun lalu, pertandingan Italia melawan Serbia harus dihentikan karena tindakan pendukung fanatik Serbia yang melemparkan petasan ke lapangan dan merusak stadion. Sebelum laga, para hooligan tersebut bahkan sempat menyerang bus timnas Serbia hingga menyebabkan penjaga gawang Vladimir Stojkovic terluka.
Wasit terpaksa menghentikan pertandingan dan UEFA memberikan Italia kemenangan walk-out (WO) 3-0. Kolarov sangat menyayangkan keputusan tersebut karena menurutnya aksi brutal para hooligan dapat dicegah.
“Di Serbia, kami tidak akan pernah meninggalkan pertandingan seperti itu karena para hooligan sudah dicegat lebih dulu,” imbuh bek milik Manchester City tersebut.
"Kenapa polisi Italia tidak melakukan hal yang sama? Di Italia, polisi membunuh orang dan tak seorangpun membicarakannya. Sementara Serbia dijatuhi hukuman karena insiden yang dilakukan oleh lima orang,” kecamnya.
Italia dan Serbia bermain imbang 1-1. Hasil ini mengokohkan Italia di puncak klasemen Grup C dengan raihan 23 poin dari 9 laga. Sedangkan posisi Serbia di urutan kedua (15 poin), tergusur oleh Estonia yang menaklukkan Irlandia Utara 2-1 dan kini mengoleksi 16 poin.
