- Reuters
VIVA.co.id - Laga panas tersaji di perempat final Piala Asia 2015. Iran akan menghadapi Irak di Canberra Stadium, Jumat 23 Januari 2015.
Partai ini diperkirakan akan menguras emosi. Apalagi, di luar sepakbola, kedua negara sempat terlibat perang pada 1980 hingga 1988. Lebih dari 18 ribu penonton diprediksi akan menyaksikan laga penuh gengsi ini.
Pelatih Irak, Radhi Shenaishil, bahkan berharap panitia memisahkan fans Iran dan Irak di stadion. Dia tak ingin ada hal-hal yang tak diinginkan terjadi.
"Dari sudut pandang organisasi, fans harus dipisah. Ini bukan berarti semua fans akan membuat masalah. Kadang-kadang, terjadi kesalahpahaman," ujar Shenaishil seperti dilansir WA Today.
Namun, salah satu juru bicara panitia lokal, menegaskan tak akan ada pemisahan fans. Dia yakin fans akan berperilaku baik.
"Kami mendorong fans dari Iran dan Irak untuk menghadiri perempat final dalam jumlah besar. Silakan datang untuk menikmati sepakbola, mendukung tim masing-masing dengan cara olahraga, seperti yang telah mereka lakukan di sepanjang turnamen," tegas juru bicara tersebut.
Bagi Iran, hasil positif di Piala Asia sangat penting. Mereka sudah 39 tahun mengalami paceklik gelar, setelah juara 3 kali beruntun pada 1968, 1972, dan 1976. Pelatih Iran, Carlos Queiroz, sadar timnya mengemban tugas yang tak mudah.
"Saya berkata kepada anak-anak, pagi ini, semuanya untuk jadi pemenang dan bukan untuk pecundang. Hal yang paling penting adalah fokus dan berkonsentrasi terhadap tugas-tugas kami," tegas mantan pelatih Real Madrid ini. (one)
Baca juga:
Brasil Kembali Gagal Menang di Olimpiade
Mereka ditahan imbang oleh Irak.
