Sumber :
- REUTERS/Darren Staples
VIVA.co.id
- Dua legenda hidup Timnas Inggris, Steven Gerrard dan Frank Lampard, memang punya kemampuan yang tak perlu diragukan lagi. Berposisi sebagai jenderal lapangan tengah, Gerrard pernah jadi dirigen permainan Liverpool. Sedang Lampard pernah jadi inspirator lini tengah Chelsea.
Di usia senja pesepakbola, keduanya kini lebih memilih untuk melanjutkan karir di Major League Soccer (MLS). Gerrard bermain untuk LA Galaxy, sedangkan Lampard membela New York City FC.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Gelandang Liverpool Pensiun dari Timnas Inggris
Di usia senja pesepakbola, keduanya kini lebih memilih untuk melanjutkan karir di Major League Soccer (MLS). Gerrard bermain untuk LA Galaxy, sedangkan Lampard membela New York City FC.
Baca Juga :
Rooney Masih Ingin Bermain untuk Timnas Inggris
Namun, meski punya skill mumpuni di lapangan tengah, kedua pemain justru tak mampu membawa Inggris meraih kejayaan, jika bermain bersamaan. Banyak orang menilai, kedua pemain punya karakter yang sama.
Hal ini, ternyata membuat Gerrard gerah. Gelandang 35 tahun ini enggan dibandingkan dengan mantan rekannya di Timnas Inggris tersebut.
Meski punya kesuksesan karier yang sama, Gerrard tetap tak bisa mengerti mengapa publik selalu membandingkannya dengan Lampard.
"Saya berharap, orang-orang akhirnya akan berhenti membandingkan saya dengan Frank (Lampard) setelah pindah ke sini. Dia adalah seorang legenda dan tentu salah satu pemain yang akan membantu mengangkat kualitas liga ini (MLS)," kata Gerrard dilansir
Mirror.
Pandangan orang yang senantiasa membandingkannya dengan Lampard, membuat Gerrard tidak nyaman. Padahal, eks kapten Liverpool ini mengaku jauh lebih bahagia di Amerika, lantaran jauh dari sorotan media.
"Untuk pertama kalinya, kami dapat menghabiskan waktu dengan anak-anak sekarang. Saya bisa mengantar mereka ke sekolah di pagi hari," tambah Gerrard.
"Saya (kemudian) menjemput mereka di sore hari dan kami pergi ke pantai bersama. Anak-anak menyukainya. Mereka, bahkan memanggil saya 'superdad'," tambahnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Namun, meski punya skill mumpuni di lapangan tengah, kedua pemain justru tak mampu membawa Inggris meraih kejayaan, jika bermain bersamaan. Banyak orang menilai, kedua pemain punya karakter yang sama.
