- VIVA/Dede Idrus
VIVA – Persib Bandung dalam situasi sulit pada sisa pertandingan Liga 1. Mereka menjalani laga kandang di luar pulau Jawa menyusul sanksi yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI sejak 1 Oktober 2018 lalu.
Kondisi tersebut membuat Armada Maung Bandung harus berpindah-pindah tempat untuk menggelar pertandingan kandang. Terakhir, mereka menjamu PSMS Medan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali.
Pelatih fisik Persib, Yaya Sunarya, mengakui dengan situasi itu para pemain sempat merasakan jenuh. Mengingat, mereka harus jauh dari keluarga tercintanya.
Kendati begitu, Yaya dan tim pelatih lainnya punya beberapa formula untuk menjaga suasana hati anak asuhnya, salah satunya dengan menjaga kebersamaan antarpemain.
"Pertama kemarin kita menerima sanksi habis lawan Madura kemudian kita pergi ke Jayapura seperti itu. Kita marathon seperti itu estafet. Kita coba modifikasi misalnya di sela-sela latihan kita bikin acara yang melibatkan semua pemain untuk kebersamaan dengan beberapa kegiatan," ujar Yaya, Selasa 13 November 2018.
Selain itu, Persib pun sempat memilih balik Bandung setelah menjalani perjalanan panjang dua pekan lebih. Hal itu bertujuan untuk membuat pemain lebih segar.
"Karena untuk mengurangi rasa jenuh. Faktor rindu dengan keluarga, rindu dengan makanan, rindu dengan suasana yang ada di Bandung, sekelas pemain asing pun di ingin makan makanan yang biasa favorit di Bandung," katanya.
"Tapi kita tetap fleksibel, kita tetap sharing dengan pemain, apa yang bisa membantu buat tim ini ke depan. Dan tetap keputusanya mungkin dari (gak jelas)," lanjut Yaya.
Komentar Bojan Hodak Usai Bawa Persib Bandung ke Final Liga 1
Persib Bandung sukses menaklukkan Bali United dalam leg kedua semifinal championship series Liga 1. Bertanding di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu.
