- Instagram: Arema FC
VIVA – Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo resmi mengeluarkan izin untuk gelaran Liga 1 dan Liga 2. Menyambut keputusan baik tersebut, Arema FC langsung mempersiapkan diri sebaik mungkin menyambut kompetisi musim depan.
Pelatih Arema, Eduardo Almeida, mengaku sampai saat ini masih belum menentukan sosok pemain asing incaran. Alasannya, dia ingin melihat langsung calon pemain asing Singo Edan sebelum direkrut untuk musim depan.
Eduardo tak ingin membeli kucing dalam karung lantaran hanya melihat aksi calon pemain incarannya melalui potongan video. Dia ingin melihat kualitas pemain yang bakal direkrut secara langsung atau setidaknya penampilannya dalam satu laga penuh lewat video sebelum diajak membela Singo Edan.
"Akan lebih baik jika melihat kemampuan pemain dalam pertandingan langsung. Atau paling tidak melihat video pertandingan penuh dari pemain yang diincar. Namun, tetap setelah itu perlu analisa dan penilaian yang tidak sebentar sebelum memutuskan pemain yang akan dikontrak," kata Eduardo, Selasa, 1 Juni 2021.
Tidak hanya pemain asing, kuota pemain lokal juga perlu ditambah. Dia berharap akan ada perekrutan pemain lokal di samping pemain asing. Hanya saja, dia enggan terburu-buru mengingat stok pemain lokal berkualitas juga minim.
"Perlu ada tambahan juga di pemain lokal. Tetapi, Arema itu adalah tim besar. Jadi pemain yang datang harus memiliki kualitas yang bagus, tak terkecuali pemain lokal," ujar Eduardo.
Selain mempersiapkan tim sebaik mungkin. Pelatih asal Portugal itu juga masih beradaptasi dengan suasana di Kota Malang. Dia mulai merasa betah dan nyaman di Malang. Apalagi, mencari makanan khas Eropa tidak terlalu sulit di Kota Malang.
"Perlahan mulai terbiasa. Saya terbiasa dengan makanan Eropa. Saat ini di Kota Malang sudah banyak restoran dengan menu makanan Eropa," tutur Eduardo.
Liga 1 sendiri dijadwalkan bergulir pada 10 Juli mendatang. Dengan Liga 2 dimulai 14 hari setelahnya.
Widodo Cahyono Putro Ungkap Kunci Selamatkan Arema FC dari Degradasi
Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro menjadi tokoh sentral dalam upaya penyelamatan tim ini dari ancaman degradasi. Dia yang direkrut di pertengahan putaran kedua.
