Ngeri, Pengakuan Perangkat Wasit yang Terlibat Pengaturan Skor Liga 1

Ilustrasi pengaturan skor
Sumber :
  • arysports

VIVA – Kompetisi Liga Indonesia kembali dihantam kasus pengaturan skor alias match fixing. Pertama kali ini menyeruak selepas laporan manajemen Perserang Serang terkait pemainnya yang terlibat pengaturan skor.

Ada Sosok Mencurigakan saat Pertandingan Persik Vs Bhayangkara FC

Ramainya kasus ini pun diangkat dalam program gelar wicara di salah satu televisi swasta nasional Rabu 3 November 2021. 

Dalam acara tersebut juga dihadirkan perantara (runner) antara bandar dengan pemain-pemain, dan perangkat wasit Liga 1 yang mengakui terlibat dalam praktik pengaturan haram itu.

8 Pebulutangkis Indonesia Kena Sanksi Berat BWF, Ada yang Dihukum Seumur Hidup

Dalam pengakuannya, sang perangkat wasit yang dinamai Mister Y itu menceritakan apa yang ia alami saat memimpin laga yang sudah diatur.

"Jadi ketika kita diperintah untuk memenangkan pertandingan, jelas terjadi handball tetapi kita tidak memberikan penalti. Sengaja dibiarkan seolah-olah kita tidak tahu, padahal kita tahu," kata Mister Y.

Terpopuler: Timnas Indonesia Digasak Bahrain 0-10, Vietnam Diguncang Skandal Pengaturan Skor

Perangkat wasit yang mengaku sudah dua kali terlibat ini juga mengungkapkan bahwa dirinya bisa mendapatkan puluhan hingga raturan juta rupiah. "Semakin tinggi partai semakin besar," ucapnya.

Tak Takut Satgas Antimafia Bola 

Lebih lanjut, sebuah pengakuan mengejutkan diunggkap perangkat wasit itu. Dia mengatakan pria berompi Satgas Antimafia Bola yang biasanya berdiri di pinggir lapangan setiap pertandingan tugasnya hanya sekadar berdiri. Keberadaan pria tersebut diakuinya sama sekali tidak membuat dirinya khawatir. 

"Kami sudah biasa seperti itu dan tugasnya mereka itu hanya berdiri. Jadi kami enggak terlalu berpikir ke situ," ucapnya.

Mister Y melanjutkan, sebenarnya gaji yang ia dapat dari federasi, dalam hal ini PSSI sudah cukup. Namun, lantaran adanya peluang, ia memutuskan untuk ikut bermain.

"Jumlahnya dari federasi sudah cukup dan tidak bisa saya sebut. Namun, namanya manusia kalau ada peluang di situ kita masuk," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya