- VIVA/Dede Idrus
VIVA – Persib Bandung akan melakoni laga menghadapi Arema FC dalam lanjutan Liga 1. Pertandingan kedua tim digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu 28 November 2021.
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts menyebut laga melawan Arema FC bakal berlangsung seru dan menarik. Kedua tim sama-sama ingin memetik poin penuh demi memperbaiki peringkat di tabel klasemen.
Apalagi, Persib dan Arema FC tengah bersaing di papan atas. Poin keduanya pun tidak berbeda jauh, Maung Bandung di posisi kedua dengan 28 poin, sedangkan Arema di urutan ketiga dengan 26 angka.
"Tentunya ini menjadi laga yang menarik karena mereka di posisi ketiga dan kami kedua. Mereka tahu bisa menyusul kami dan kami juga tahu bisa menyusul Bhayangkara,"ujar Robert kepada wartawan.
Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir
- VIVA/Dede Idrus
Pelatih asal Belanda ini mengatakan timnya memiliki peluang untuk kembali ke puncak jika berhasil mengalahkan Arema FC. Makanya, dia enggan timnya melewatkan kesempatan tersebut.
Robert berkaca kepada duel melawan Persija Jakarta di pekan ke-12. Saat itu Persib punya peluang menggeser Bhayangkara FC di puncak klasemen, tapi gagal karena takluk dari Persija dengan skor tipis 0-1.
"Kami belajar dari kesempatan sebelumnya yang mana kami sebenarnya memiliki menyusul Bhayangkara tapi kalah dari Persija. Jadi kami harus memastikan nanti melakukan pekerjaan dengan benar,"terangnya.
Disinggung mengenai absennya sejumlah pilar Arema FC, Robert tidak ingin terlena. Menurutnya, Singo Edan mempunyai kedalaman yang cukup mumpuni.
Arema dipastikan tanpa diperkuat enam pemain andalannya karena alasan beragam. Mereka adalah Hanif Sjahbandi, Diego Michiels, Feby Eka, Hamzah Titofani, Kushedya Hari Yudo, dan Dedik Setiawan.
"Tentunya ini tetap dikatakan sebagai big match, karena kedua tim memiliki kedalaman tim, Arema punya itu dan begitu juga dengan kami, punya kedalaman skuad," terang pelatih berusia 67 tahun ini.
Widodo Cahyono Putro Ungkap Kunci Selamatkan Arema FC dari Degradasi
Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro menjadi tokoh sentral dalam upaya penyelamatan tim ini dari ancaman degradasi. Dia yang direkrut di pertengahan putaran kedua.
