- Tangkapan layar
VIVA – Fenomena ban kapten pelangi i menjadi polemik baru dalam gelaran Piala AFF. Hal itu lantaran menjadi simbol dukungan bagi komunitas LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender).
Secara umum, aksi dukungan tersebut lumrah dilakukan di banyak liga besar Eropa, termasuk Premier League. Dan, pada Piala AFF 2020, Timnas Thailand menjadi yang pertama melakukannya saat menghadapi Timor Leste di laga perdana Grup A, Minggu 5 Desember 2021.
Terkait hal ini, pelatih Indonesia, Shin Tae-yong angkat bicara. Rupanya, dia masih belum tahu mengenai hal ini jelang duel melawan Timnas Kamboja, Kamis 9 Desember 2021.
"Mengenai masalah ban kapten pelangi ini, saya baru dapat informasi. Saya belum pernah lihat sebelumnya ban kapten tiga warna ini," kata Shin Tae-yong saat konferensi pers virtual, Rabu 8 Desember 2021.
"Setelah ini kita harus mempertimbangkan apa yang harus dipakai atau warna yang cocok dengan jersey kita. Nanti, kita bisa lihat langsung saat pertandingan," tegasnya.
Sementara itu, mengenai ban kapten Timnas Indonesia, Shin memastikan akan dipegang Evan Dimas Darmono. Sedangkan Asnawi Mangkualam Bahar menjabat sebagai wakil kapten.
Tanggapan Ketum PSSI
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan sudah memastikan jika Indonesia tak akan ikut-ikutan menggunakan ban kapten pelangi. Apalagi, itu bukanlah budaya Indonesia.
Iriawan mengatakan, dia akan menelepon Direktur teknik PSSI, Indra Sjafri untuk memastikan hal itu.
"Ya itu kan, hak masing-masing tim, klub atau negaranya silahkan saja kalau mau pakai atau tidak," kata Iriawan kepada awak media, Senin 6 Desember 2021.
"Tidak akan pakai. Saya telpon nanti ke Indra Sjafri. Kami putuskan tidak akan pakai dan akan hubungi ke sana. Kalau negara lain silahkan, kan budayanya beda," tambahnya.
Ketimbang menggunakan ban kapten pelangi, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu justru ingin pada ban kapten Timnas Indonesia ada lambang garudanya.