- VIVA/B.S. Putra
VIVA – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi angkat bicara terkait penolakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) yang berlangsung di rumah dinasnyar, Jumat 25 Maret 2022. Penolakan datang dari Kodrat Shah selaku pemilik saham 49 persen klub PSMS Medan.
Penolakan dilakukan Kodrat karena menganggap RUPS tersebut menyalahi aturan. Sehingga dia akan membawa persoalan ini ke ranah hukum. Edy Rahmayadi mempertanyakan keberatan tersebut karena hal apa.
Mantan Ketua Umum PSSI ini, juga memiliki saham 51 persen di PSMS Medan itu. Dengan itu, Gubernur Edy tidak mau ambil pusing terkait keberatan Kodrat Shah.
Edy yang memiliki 51 persen saham PSMS tidak mau ambil pusing soal keberatan Kodrat. Dia juga mempersilahkan jika ketidaksetujuan tersebut dibawa ke ranah hukum.
"Iya boleh-boleh aja nggak setuju. Silahkan aja. PSMS saja tak menang-menang, tak setuju gimana," kata Edy.
Bagi Edy sekarang ini adalah bagaimana membangkitkan kembali PSMS. Mereka masih berkutat di Liga 2, dan target promosi ke Liga 1 tak berhasil dicapai.
Duel PSIM versus PSMS Medan
- PSIM Official Instagram
"Berusaha berpikir semua bagaimana caranya PSMS menang, oke!," sebut mantan Pangdam I Bukit Barisan itu. "Tapi yang pastinya kita bersama-sama untuk membesarkan PSMS."
Kodrat sempat mempermasalahkan ketidakhadiran Edy dalam RUPS tersebut. Itu pula yang membuatnya memilih tidak hadir.
Edy berhalangan hadir karena berada di Bali. Dia menjalani kegiatan bersama Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Hal lain yang membuat Kodrat menganggap RUPS menyalahi aturan adalah digelar di rumah dinas Gubernur. Ini harusnya tidak boleh karena menggunakan fasilitas negara.
Sinyal Siap Lawan Menantu Jokowi, Ijeck: Kita Mau Bersaing Secara Sehat
Eks Wagub Sumut Musa Rajekshah alias Ijeck ingin pemimpin Sumut yang amanat dan tak menghalalkan segala cara.
