Persis Solo Vs Jeonbuk Hyundai Motors Jadi Uji Coba Sistem Pengamanan Steward

Ketua Umum PSSI Erick Thohir
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA Bola – Ketua Umum PSSI Erick Thohir mempercayakan kepada Persis Solo untuk menggelar uji coba penerapan sistem keamanan steward atau sistem keamanan tanpa melibatkan aparat kepolisian di dalam stadion. Uji coba tersebut berlangsung saat tim tuan rumah melakukan pertandingan persahabatan internasional melawat tim elit K League Jeonbuk Hyundai Motor

Ada Oxford United, Ini 24 Tim Peserta Divisi Championship 2024/25

Pemandangan berbeda terlihat pada pertandingan bertajuk Green Warrior de Seolo yang mempertemukan Jeonbuk Hyundai Motor dengan Persis Solo di Stadion Manahan, Solo pada Sabtu malam, 17 Juni 2023. Sejumlah petugas memakai rompi oranye berdiri di pinggir lapangan dan tribun dengan menghadap ke arah penonton. Duel ini dimenangkan tim asal Korea Selatan 2-1.

Tak terlihat satu pun petugas keamanan baik berseragam polisi maupun TNI yang berjaga di dalam stadion. Padahal pada pertandingan sebelumnya penjagaan di kawasan dalam stadion pertandingan selalu di penuhi personel polisi dan TNI yang berjaga untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan penonton saat pertandingan.

Penantian 25 Tahun Oxford United Promosi, Sempat 2 Kali Gagal di Playoff

Persis Solo rayakan gol ke gawang Jeonbuk Hyundai Motor

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq

“Ya memang saya percayakan Persis Solo punya manajemen yang bagus, lapangan bagus. Ya tentu saya harapkan kepanitian juga harus bagus. Ini memang kita dorong sebelum session liga ini main, klub-klub uji coba (menerapkan sistem keamanan steward),” kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Stadion Manahan Solo, Sabtu malam. 17 Juni 2023.

Google Sambut Sukses Oxford United Promosi ke Divisi Championship

Penerapan sistem keamanan yang baru itu, menurut dia juga bagian dari proses untuk menjamin keselamatan suporter sehingga mereka yang berangkat menonton pertandingan bisa selamat sampai pulang ke rumah. Untuk itu, Erick ke depan menginginkan agar semua tiket pertandingan untuk menonton sepakbola di stadion digitalkan. Dengan cara seperti itu bisa memastikan karakter penonton yang hadir.

“Memang sudah keputusan kemarin antara PSSI dengan yang dipaparkan oleh Liga, di mana ini memang ini merupakan transisi kenapa kita hanya juga penonton yang boleh datang yang tuan rumah. Karena dari FIFA sendiri ada catatan, ini percobaan dan pemantauan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti di Kanjuruhan,” ungkapnya.

Selain itu, ia mengharapkan klub-klub yang berkompetisi dalam liga di Tanah Air sebaiknya tidak hanya melakukan uji coba dengan klub lokal tetapi juga menjalin uji coba pertandingan dengan klub-klub luar negeri. Hal ini dilakukan agar klub-klub di Indonesia bisa memiliki tolak ukur dalam pengelolaan klub seperti yang dilakukan klub-klub di luar negeri secara profesional.

Persis Solo vs Jeonbuk Hyundai Motors

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq

“Saya berharap ke depan klub-klub di Indonesia punya sister klub. Apakah misalnya klub Indonesia ini dengan klub Eropa ini atau klub Indonesia ini dengan klub Asia ini. Ini bagus saya rasa, supaya apa? Bisa benchmarking bagaimana pengelolaan klub dengan baik. Dan juga benchmarking juga fasilitas dan pembinaan pemain muda,” ujar Erick.

Lantas, dia mencontohkan dari hasil kunjungan ke sejumlah klub Jerman beberapa hari lalu itu bisa melihat bagaimana klub-klub di Liga Jerman itu bisa menyiapkan para pemain muda dari U-12 hingga naik ke atas. Bahkan pembinaan yang dilakukan klub-klub di Jerman itu untuk usia di bawah U-12 itu tidak main di lapangan besar melainkan di lapangan kecil.

“Saya sama Pak Waketum kemarin, contoh ke Eintracht Frankfurt sama ke Dortmund. Bagaimana mereka itu menyiapkan pemain dari usia U-12. Pembinaan anak-anak di bawah U-12, U-10, U-9 itu main di lapangan kecil bukan di lapangan besar. Lalu kita tanya, ini kenapa karena ini bagian agar mereka terus bisa main oper-operan bola. Ini pola pikir pembinaan yang berbeda,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya