- Antara Foto
VIVAnews - Demonstrasi menentang Kongres PSSI tak hanya berlangsung di Riau. Aksi yang sama juga terjadi di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat, 25 Maret 2011.
Massa berjumlah sekitar seratusan orang dan menamakan diri Koalisi Suporter Untuk Revolusi PSSI (KORUPSSI). Aksi yang digelar mulai pukul 14.00 WIB sempat diwarnai pelepasan puluhan ekor tikus. "Ini merupakan simbol penolakan terhadap pengurus status quo yang sekarang menjabat di kepengurusan PSSI," kata Richard Ahmad, juru bicara KORUPSSI.
Mereka menggelar aksi di depan pintu merah stadion, yang tak jauh dari kantor PSSI. "Setelah selesai melepas tikus, aksi akan dilanjutkan ke Kejaksaan Agung," kata Richard.
Ada tiga tuntutan mereka. Pertama, menolak status quo dalam kepemimpinan sepakbola nasional. Kedua, mendesak Kejaksaan Agung untuk segera memproses permintaan Kejaksaan Negeri Samarinda untuk memeriksa Nurdin Halid sepulang studi banding dari Eropa. Yang ketiga, meminta keterbukaan dan akses informasi terhadap penyelenggaraan Kongres PSSI.
Pada kesempatan yang sama Richard juga mengecam wacana yang dilontarkan Koalisi Independen untuk Rekonsiliasi Sepakbola Nasional (Konsen) untuk memudurkan jadwal Kongres PSSI. Wacana ini muncul dalam pertemuan Konsen dengan Komisi X di Kantor DPR, Senayan, Jakarta, siang tadi.
"Memundurkan jadwal Kongres adalah wacana yang konyol. FIFA sudah meminta agar Kongres PSSI digelar paling lambat 30 April mendatang, kenapa harus dimundurkan?" kata Richard.
Wacana memundurkan jadwal kongres ini diungkapkan oleh penggagas Konsen, Yudhi F. Oktaviandhi. Menurut Yudhi, langkah ini dibutuhkan agar Komite Pemilihan punya waktu untuk menjaring lebih banyak calon yang bersedia maju pada Kongres PSSI akhir April nanti.