- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Sedikitnya 50 suporter asal Kalimantan Timur berunjuk rasa di depan kantor KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia), Senayan, Jakarta, Selasa, 3 Mei 2011. Unjuk rasa terkait ditolaknya duet George Toisutta-Arifin Panigoro oleh Komite Normalisasi dalam seleksi pemilihan calon ketua umum, wakil ketua umum dan anggota exco PSSI.
Para suporter menilai keputusan KN yang hanya mengacu kepada surat FIFA, tidak memiliki alasan dan dasar hukum yang kuat. "Keputusan FIFA hanya didasari oleh pengetahuan yang terbatas dan satu pihak saja," kata Koordinator unjuk rasa yang juga pemilik klub Bontang FC, Udin Mulyono saat berorasi.
Menurutnya, sudah seharusnya pasangan GT-AP dapat lolos dalam pencalonannya, karena keduanya telah didukung oleh mayoritas anggota PSSI pemilik suara.
"Lebih baik PSSI tidak ada, dibanding George Toisutta-Arifin Panigoro tidak terpilih," tambah Udin. Ia beralasan hanya dua kandidat itulah yang mampu melakukan perubahan terhadap PSSI.
Para suporter dalam berunjukrasa membentangakan spanduk dan pamflet berisikan dukungan untuk GT-AP, seperti di antaranya "Hanya GT-AP yang mampu memimpin PSSI" dan juga "Tolak intervensi FIFA".
Setelah melakukan orasi selama setengah jam, akhirnya 10 orang perwakilan suporter diterima oleh pihak KONI untuk dilakukan dialog terkait tuntutan para suporter.
"Kami mengadu ke sini, karena KONI merupakan lembaga tertinggi bergabungnya cabang olahraga di Indonesia. Dan kami berharap KONI dapat dengan bijak menyikapi hal ini" harap Udin.
Sebelumnya, Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar dengan tegas telah menyatakan para kandidat yang ditolak saat verifikasi tidak dapat mengajukan banding. Dan George Toisutta dan Arifin Panigoro merupakan dua dari sejumlah kandidat yang ditolak. "Tidak boleh (ajukan banding). Itu kan sudah jelas dan tidak perlu dipertanyakan lagi," ujar Agum.
Dituduh Selingkuh, Rizky Nazar Meradang Beri Respons Begini
Aktor Rizky Nazar saat ini tengah ramai diperbincangkan lantaran hubungan asmaranya dengan Syifa Hadju dikabarkan tengah retak yang disebabkan oleh dugaan orang ketiga.
