Kata Ponaryo Melihat Kisruh Kongres PSSI

Ponaryo Astaman di bilik Pemilu
Sumber :
  • VIVAnews/Marco Tampubolon

VIVAnews - PSSI seharusnya sudah memiliki ketua umum baru. Namun kongres di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat 20 Mei 2011 semalam dihentikan Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar tanpa hasil jelas.

Masyarakat yang menyaksikan langsung kongres PSSI yang disiarkan sejumlah televisi swasta, pastinya gemas melihat kisruh di ruang sidang. Saling caci, protes dan lempar interupsi jadi pemandangan tak terelakan.

Padahal, sidang itu dihadiri perwakilan FIFA dan AFC sebagai tanda izin dan pengesahan oleh Federasi Sepakbola Dunia itu. Kali ini, FIFA diwakili Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi, Thierry Regenass dan Anggota Komite Asosiasi, Frank Van Hattum.

"Namun apa mau dikata, itulah potret sepakbola kita, yang terjadi semalam betul-betul diluar harapan kita," kata salah satu pemain timnas Indonesia Ponaryo Astaman saat dihubungi VIVAnews.com.

Ia mengaku sulit berkata-kata bila mengingat kongres PSSI harus berakhir tanpa hasil lagi. "Tidak tahu mau bilang apa, pastinya sangat menyesalkan melihat hasil kogres tadi malam," ujarnya.  "Tapi, saya hanya berharap, kita tidak dihukum FIFA, itu saja. Kalaupun harus terjadi, yah risiko," lanjutnya.

Sebagai pemain dan juga masyarakat ia berharap betul dengan kepengurusan yang baru, tidak peduli siapa figurnya, yang terpenting adalah sepakbola Indonesia bisa berubah, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Namun, bila melihat kondisi PSSI sekarang, menurut gelandang Sriwijaya FC itu, tidak hanya pemain yang khawatir, tapi seluruh rakyat Indonesia yang menginginkan perubahan sirna sudah.

"Saya dan masyarakat tentu mendesak pengurus dan semua yang ada di jajaran PSSI untuk memperbaiki lagi, agar peluang kita untuk dikancah internasional tidak ditutup. Mau kemana kita kalau FIFA memberi sanksi," tutup Ponaryo menyesalkan. (umi)

Perlindungan Cat Mobil Berkualitas Tinggi Hadir di Jakarta Selatan
Ilustrasi penembakan.

Polisi Ditemukan Tewas di Mampang Jaksel dengan Luka Tembak di Kepala

Seorang anggota polisi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis 25 April 2024

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024