Agum: 2 Utusan FIFA Merasa Dipermalukan

Anggota Wantimpres, Agum Gumelar
Sumber :
  • ANTARA/Puspa Perwitasari

VIVAnews - Kacaunya Kongres PSSI 20 Mei lalu di Jakarta telah menghasilkan kesan buruk di mata dua perwakilan FIFA, Thierry Regenass dan Frank Van Hattum. Hadir di kongres itu, mereka merasa dipermalukan atas kecaman para peserta.

Kesan itu disampaikan Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar, dalam jumpa pers di kantor PSSI, Senin 23 Mei 2011. Agum mengungkapkan sehari setelah menghentikan Kongres, dia mengunjungi penginapan dua perwakilan FIFA itu untuk minta maaf.

"Kami menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan kepada mereka bahwa Komite Normalisasi sudah bekerja keras dengan sekuat tenaga untuk menyukseskan Kongres," tutur Agum.

"Saya menjamin 95 persen masyarakat Indonesia prihatin dengan keadaan ini. Mohon dipertimbangkan, jangan sampai Indonesia diberi sanksi," pinta Agum kepada Regenass kala itu.

Namun, reaksi utusan FIFA itu tidak sesuai harapan Agum. Mereka hanya terdiam dengan ekspresi dingin dan sesekali menggelengkan kepala tanda kecewa.

"Pak Agum melihat sendiri, bagaimana kami dipermalukan dan diperlakukan sangat tidak wajar dalam sidang terhormat itu. Kami sangat terluka dengan hal itu. Apalagi, itu disiarkan secara langsung (televisi)," ujar Agum menirukan perkataan Regenass kala itu.

"Lihat saja nanti tanggal 30 Mei 2011. Exco FIFA yang akan memutuskan," tegas Regenass.

Mendapat reaksi keras Regenass tersebut, Agum mengaku tidak dapat berkata-kata lagi. "Saya hanya diam, dan meminta maaf kepada keduanya sambil menitip salam kepada Sepp Blatter (Presiden FIFA)."

Dengan kenyataan ini, Agum mengaku saat ini bersama anggota Komite Normalisasi lainnya sedang menyusun laporan lengkap untuk disampaikan langsung kepada FIFA. "Tidak ada jalan lain. Meski kecil kemungkinannya dan terlihat berat, tapi kami mengupayakan untuk membuat laporan lengkap yang akan disampaikan langsung ke Zurich pada 27 Mei. Dan kami berharap dapat bertemu Sep Blatter pada 29 Mei," jelas Agum.

"Jika memang (sanksi FIFA) tidak bisa dihindari, kami akan berusaha dan berupaya agar sanksi tidak terlalu berat. Harapan seperti inilah yang akan kami bawa ke Zurich," tutur Agum.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya
PT Pos Indonesia (Persero) Salurkan Bansos dan PKH ke 2.500 Keluarga Penerima Manfaat

Bansos Sembako dan PKH Kembali Disalurkan, Pos Indonesia Wanti-wanti Ini

PT Pos Indonesia (Persero) kembali menyalurkan bansos sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024