- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Striker Indonesia Bambang Pamungkas membantah dirinya masuk sebagai salah satu dari tujuh pemain yang memboikot dari timnas. Menurut Bepe -sapaan Bambang- dirinya malah merupakan pemain yang berkomitmen penuh pada tim Merah Putih.
Dengan demikian Bepe juga membantah dirinya adalah pemimpin dari aksi boikot tersebut. Semua hal ini dituangkannya dalam situs pribadi bambangpamungkas20.com dalam artikel 'No I'd On The Track Let The Story Begin'.
"Sebagai pemain komitmen saya terhadap tim nasional tidak berubah sama sekali, masih seperti apa yang saya jabarkan dalam artikel 'Sebuah Janji Ditengah Malam Yang Sunyi - Desember 2010'. Sehingga jika ada kabar saya termasuk salah satu dari 7 pemain yang berniat memboikot dari timnas, itu sebuah kesalahan yang sangat besar. Apalagi kabar yang mengatakan saya yang memimpin mereka untuk melakukan hal tersebut," demikian tulis Bepe,
Senin, 12 September 2011.
Dalam tulisan tersebut Bepe juga menceritakan kalau salah satu dari pemain yang memboikot timnas pernah curhat padanya dalam perjalanan pulang selepas melawan Bahrain, Selasa, 6 September lalu. Namun, Bepe enggan menyebut nama pemain tersebut.
Dalam tulisan itu, sang pemain yang tak disebutkan namanya, merasa tersinggung dengan pernyataan pelatih Wim Rijsbergen selepas pertandingan.
"Rekan: “Gue ngga bisa kerja sama dengan pelatih ini Bro. Habis mandi lo temenin gue ketemu dia ya, tolong terjemahin kalo gue minta ngga dipanggil saat lawan Qatar.”
Dengan nada yang sedikit lebih tinggi saya berbicara kepada rekan saya tersebut. “Bro, kalo lo mau ketemu pelatih untuk diskusi mengenai pertandingan tadi, gue akan temenin. Tetapi, kalo lo mau ketemu dia hanya untuk mengatakan bahwa lo mau mengundurkan diri, sorry Bro gue ngga bisa nemenin lo, karena untuk yang satu ini gue ngga setuju dengan jalan pikiran lo," demikian cerita Bepe dalam situsnya.
Selepas pertandingan, Bepe kemudian menerima banyak BBM (Blackberry Messenger) yang menanyakan soal kejadian di ruang ganti pemain. Tapi striker Persija Jakarta ini menolak dengan halus pada pihak-pihak yang ingin mendengar kejadian itu darinya.
Namun, secara garis besar Bepe tidak menampik ada rasa tidak puas para pemain pada Wim sebagai pelatih. Sebab, komentar Wim setelah pertandingan dianggap menyudutkan pemain. Hal ini sekaligus membantah jika para pemain merasa kesal dengan kata-kata Wim saat di ruang ganti.
"Menurut hemat saya, seorang pelatih marah dan memaki pemain di ruang ganti adalah hal yang sangat wajar. Sekeras dan sekasar apapun itu, selama masih di dalam area ruang ganti menurut saya itu hal yang biasa. Yang tidak biasa dan tidak wajar adalah ketika seorang pelatih menyalahkan pemain di depan media, dan itu menurut saya pokok permasalahan yang sebenarnya, hal yang membuat para pemain menjadi kehilangan respek kepada seorang pelatih."
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.
