- ANTARA/Maril Gafur
VIVAnews - Sebagai pemegang hak siar liga tertinggi di Indonesia, ANTV berharap PSSI menghormati komitmen yang sudah dijalin selama ini. ANTV juga ingin segera bertemu PSSI untuk membahas penayangan liga musim ini.
"Kami sudah mengirimkan surat kepada pengurus PSSI untuk meminta waktu membahas mengenai eksekusi liga musim ini," kata Reva Dedi Utama, Deputi Direktur Sport ANTV saat dihubungi VIVAnews, Jumat, 16 September 2011.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin mengaku pihaknya sudah bertemu ANTV. Kedua pihak mengadakan negosiasi untuk membicarakan beberapa hal baru mengenai kelanjutan penayangan liga Indonesia.
"Pembahasan sampai saat ini masih berjalan,” ujar Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin di VIP Barat Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis 15 September 2011.
Meski negosiasi belum rampung, Djohar tidak menutup pintu bagi penawaran dari stasiun televisi lain yang berniat membeli hak siar Liga Indonesia.
"Kami bersikap terbuka jika ada televisi lain yang berminat. Dengan ANTV sendiri sampai saat ini kami masih membicarakan beberapa hal,” ungkap Djohar.
Menurut Reva, ANTV telah memenangkan bidding hak siar liga tertinggi di Indonesia pada 2007 lalu. Proses tender dilakukan secara terbuka dan dihadiri berbagai perusahaan televisi swasta yang ada di Indonesia.
ANTV lalu mengikat kontrak selama 10 tahun dengan PSSI. "Hingga saat ini kontrak sudah berjalan selama empat tahun. Nilai kontrak per tahunnya sebesar Rp10 miliar dan semuanya telah kami lunasi di muka," kata Reva.
"Kalau memang PSSI sekarang ingin merevisi kontrak yang ada itu sah-sah saja. Tiap tahun kedua belah pihak bisa melakukan itu sejauh menguntungkan kedua belah pihak. Saat ini kami menunggu waktu bertemu PSSI," lanjutnya.
"Sejauh ini kami belum pernah bertemu dengan PSSI."
Reva menjelaskan bahwa, perjuangan antv sebagai pemegang hak siar liga tertinggi di Indonesia tidak mudah. Pasalnya, biaya produksi yang dikeluarkan tak sangat besar dan tidak sebanding dengan pemasukan.
"Bahkan kalau boleh di katakan, hingga tahun-tahun terakhir program ini belum seimbang antara biaya produksi dan pemasukan yang didapat," kata Reva.
Meski demikian, sejak awal Reva mengaku pihaknya telah berkomitmen untuk ikut memajukan sepak bola nasional. Karena itu antv selalu berusaha memberikan yang terbaik dengan menyediakan alat dan personel yang berkualitas.
Tak hanya itu, menurut Reva, antv merupakan satu-satunya stasiun televisi yang berkomitmen menyediakan air time bagi sepak bola nasional. Kebijakan ini bahkan sudah berjalan sebelum antv memegang hak siar liga Indonesia.
"Jadi setiap jam 7 malam, dari dulu kami selalu menyediakan tempat bagi tayangan sepak bola. Ini sudah berjalan sejak 1994. Saya pikir, Antv merupakan satu-satunya televisi yang siap untuk ini," kata Reva.
"Kami mengawali tayangan Liga Indonesia ini penuh dengan perjuangan, bahkan boleh dikatakan berdarah-darah. Namun sejak awal kami memang berkomitmen untuk ikut memajukan sepak bola Indonesia," lanjut Reva.
Untuk pertandingan musim depan, PSSI juga baru saja mendantangani MoU dengan agensi televisi berbayar asal Malaysia, Broadway Media. Rencananya, pertandingan Liga Prima Indonesia yang merupakan kompetisi tertinggi tanah air musim ini akan ditayangkan di Malaysia dan Brunei Darusalam.
Penandatangan dilakukan di Gedung VIP, Gelora Bung Karno, Senayan, Kamis, 15 September 2011. PSSI diwakili oleh CEO PT Liga Prima Indonesia selaku pengelola kompetisi, sedangkan Broadway Media diwakili oleh Datuk Syekh Ahmad Khalid selalu executive chairman.
Menurut Reva, kerja sama ini sebenarnya sah-sah saja. Namun secara etika, PSSI seharusnya mengundang ANTV selaku pemegang hak siar di dalam negeri. "Apalagi yang akan menjalankan produksinya kan ANTV," pungkas Reva.
Musim lalu, antv menayangkan total secara keseluruhan 150 laga Liga Super Indonesia (ISL). Setiap hari pecinta sepak bola Indonesia dimanjakan dengan tayangan pertandingan dari kasta tertinggi kompetisi nasional musim 2010/11. (sj)
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.
