DPR Papua Kritik Sikap PSSI Soal Persipura

Boaz Solossa
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVanews - Kebijakan PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin terus menuai kritik. Kali ini kritik itu datang dari DPR Papua.

Dramatis, 10 Pemain Persipura Tekuk Tuan Rumah BSU

Keputusan PSSI yang tidak mengikutkan Persipura Jayapura dalam Liga Champions Asia dinilai melecehkan dan merendahkan martabat masyarakat Papua. Sebab, Persipura adalah kebanggaan warga Papua dan merupakan manivesto bahwa Papua gudang pesepakbola nasional.

"Manuver PSSI yang dengan sengaja tidak mengikutkan Persipura merupakan penghinaan bagi orang Papua, dan sangat merusak tatanan persepakbolaan nasional. Untuk itu, PSSI dengan komandannya Djohar Arifin harus memberikan klarifikasi yang jelas kepada warga Papua secara langsung, kenapa dengan sengaja menyingkirkan Persipura dari Liga Champion Asia," kata Yan Permenas Mandenas, Ketua Fraksi Pikiran Rakyat DPR Papua.

Dia menambahkan, DPR Papua secara kelembagaan juga akan menyurati PSSI, AFC bahkan FIFA, terkait tindak tanduk PSSI yang dengan sengaja menyingkirkan Persipura. "DPRP akan pertanyakan ketidakikutsertaan Persipura  di LCA, kepada pihak-pihak terkait, karena selain merugikan warga Papua, juga persepakbolaan nasional," ujarnya.

Mengenai langkah PSSI yang tidak menyertakan Persipura di LCA, karena mengikuti Indonesia Super League (ISL), Yan Mandenas menyatakan, keputusan itu sarat muatan politis.

"Pengurus PSSI sudah mencampur adukan olah raga dengan politik, jadi tidak sehat lagi, Persipura memilih ISL kan karena peserta dan jadwal IPL tidak tidak jelas. Masa ada klub yang masuk IPL tanpa melalui mekanisme promosi, logika kompetisinya di mana," tandasnya.

Dia menegaskan, PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin harus memberikan penjelasan kepada rakyat Papua, kenapa dengan sengaja menyingkirkan Persipura dari LCA. "Kami minta PSSI bertanggung jawab, karena merekalah yang menghancurkan sepak bola nasional," tukasnya.

Sementara Manajer Persidafon Dafonsoro, Iwan Nazarudin juga menyayangkan sikap PSSI yang tidak mengikutsertakan Persipura dalam LCA. "Ini bukti, pengurus PSSI di bawah komando profesr Djohar Arifin tidak  mengerti organisasi, dan bersikap arogan serta merusak tatanan sepak bola nasional. Persipura itu kan jika ikut LCA mewakili sepak bola Indonesia, jadi kenapa harus disingkirkan, itu sama saja mengecewakan masyarakat sepak bola nasional," imbuhnya.

Iwan menambahkan, dengan kepengurusan PSSI yang amburadul dan tidak jelas serta tidak mengerti mengelola organisasi sepak bola, masyarakat sepak bola Indonesia harus segera bersikap. "Saya kira Kongres Luar Biasa merupakan solusi yang tepat untuk menyelamatkan sepak bola nasional dari kehancuran di bawah pimpinan Djohar Arifin, dan Persidafon di garda terdepan mendukungnya,’’ tandas dia.

Hal senada juga ditegaskan Sekretaris Persiwa Wamena, Agus Santoso, bahwa kepengurusan PSSI di bawah kendali Djohar Arifin amburadul dan tidak mengerti mengelolah sepak bola. ‘’Menyingkirkan Persipura dari pentas sepak bola LCA sama saja merusak sepak bola nasional, karena Persipura bukan hanya mewakili Papua semata, tapi Indonesia,’’ imbuhnya.

Kebijakan PSSI, yang dengan sengaja menyingkirkan Persipura dari pentas LCA, merupakan cerminan arogansi kepengurusan saat ini. ‘’Ini bentuk kesewenang-wenangan yang pada akhirnya menghancurkan sepak bola nasional, jadi secepatnya harus diselamatkan dengan menggelar Kongres Luar Biasa,’  ujarnya.  

Laporan: Banjir Ambarita/ Papua

Bomber Tajam MU Waspadai Boaz Solossa
Pelatih Bhayangkara FC, Ibnu Grahan (kanan)

Kesalnya Pelatih BSU Usai Dikalahkan 10 Pemain Persipura

BSU kalah lewat gol telat Boaz Solossa.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016