BLI Yakin Pemulangan Wasit Tak Pengaruhi LSI

VIVAnews - Direktur Bidang Kompetisi Badan Liga Indonesia (BLI) PSSI, Joko Driyono menilai pemulangan sejumlah wasit dan pengawas pertandingan (PP)  ke Badan Wasit Sepakbola Indonesia (BWSI) tidak akan mempengaruhi jalannya kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2008.

Sebab, menurut Joko, jumlah wasit yang tersisa masih mencukupi untuk menjalankan roda kompetisi.
”Secara kuantitas wasit yang ada saat ini masih mencukupi. Jadi pemanggilan beberapa wasit dan PP tidak akan mempengaruhi jalannya kompetisi,” beber Joko saat ditemui di kantornya, Rabu, 15 Oktober 2008. 

Joko mengaku untuk LSI 2008  saja BLI mendapat pasokan 40 pengadil lapangan berlisensi C1 Nasional. Dari 40 korps pengadil di lapangan itu, BLI sampai saat ini baru mengefektifkan peran 20 wasit terbaik.

”Karena itu meski beberapa orang sudah dipulangkan, kami masih punya cadangan yang lain,” kata Joko. 

Pemulangan pengadil lapangan ke BWSI belakangan ini semakin marak. Pada sidang ke-16 Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang digelar di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa, 14 Oktober 2008, setidaknya ada dua wasit: Sunaryo Joko dan  Ferrianto dipulangkan ke BWSI untuk diinvestigasi. Selama masa penyelidikan, kedua wasit itu tidak diperkenankan untuk menjalankan tugasnya. 

Sunaryo Joko merupakan wasit yang memimpin lanjutan LSI 2008 antara PSIS Semarang kontra PSMS Medan di Stadion Jatidiri, Semarang, Kamis, 9 Oktober 2008. Di babak kedua, wasit asal Jember itu diganti oleh Dedi Koswara dari Bandung setelah sebelumnya diserang oleh Manajer PSIS, Yoyok Sukawi. 

Sedangkan Ferrianto bertugas pada kompetisi Divisi Utama 2008 antara Mitra Kukar lawan Persikab Bandung, 7 Oktober 2008. Pertandingan itu diwarnai oleh pemukulan Pelatih Persikab, Deny Syamsudin oleh oknum suporter Mitra Kukar. 

Selain wasit, Komdis PSSI juga memulangkan tiga PP, yakni Andi Buchori, Muhammadiyah, dan Suharno. Ketiganya juga tengah dalam penyelidikan BWSI.

Bahkan, satu di antaranya, Andhi Buchori yang bertugas pada pertandingan PSIS Semarang lawan PSMS Medan langsung dijatuhi sanksi tak boleh bertugas di sepakbola nasional selama musim kompetisi 2008/2009.

Sukses Digelar, Turnamen PBSI Sumedang Open 2024 Diharap Lahirkan Atlet Terbaik

”Tidak bisa disimpulkan juga kalau permasalahan yang ada merupakan gambaran kualitas wasit kita saat ini. Faktor penyebab permasalahan kadang terlalu kompleks. Sejauh ini kami akan menyerahkan sepenuhnya ke tangan BWSI,” kata Joko. 

Promosi & Degradasi Wasit

Sebelumnya, Ketua BWSI, Bernhard Limbong mengatakan pihaknya akan memberlakukan sistem promosi-degradasi kepada para wasit yang bertugas memimpin pertandingan pada kompetisi nasional. 

Untuk membuat efek jera kepada wasit yang dinilai 'nakal' dalam memimpin pertandingan, Limbong akan memberikan sanksi berupa penurunan level penugasan. Artinya, bila wasit yang bertugas di LSI bandel, maka akan diturunkan ke level yang ada di bawahnya. Sebaliknya bila ada wasit dari Divisi Utama yang dinilai bagus, maka BWSI akan mempromosikannya ke level di atasnya.

Sore ini, BWSI kembali akan memberikan keterangan seputar pemulangan sejumlah wasit oleh Komdis PSSI. Pemaparan akan digelar di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, mulai pukul 15.00 WIB.

Jangan Malas, Olahraga Bisa Jaga Kesehatan Jantung Hingga Turunkan Risiko Kanker Lho!
Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Saat Berdoa di Rakornas Pilkada, PAN Yakin Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Gelar Rakornas Pilkada, PAN Harap Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024