Copa Indonesia

Persib Bandung Harap-harap Cemas

VIVAnews - Izin tertulis dari pihak keamanan belum dikantongi kubu Persib Bandung. Tapi, kencang beredar secara lisan, pihak keamanan sudah siap menggelar leg 2 Babak 16 Besar Copa Indonesia 2008/2009.

Artinya, Persib akan menjamu Sriwijaya FC (SFC), Minggu, 12 April 2009, di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung. Sejak pekan lalu, izin keramaian pelaksanaan pertandingan sepakbola di Tanah Pasundan membumbung di langit Bandung.

Terutama, setelah BLI menghendaki leg 2 Persib vs SFC harus diselenggarakan sesuai jadwal. Apalagi, jeda kompetisi sudah terlalu lama.

“Pada prinsipnya, izin keamanan itu tergantung kepada Polres Bandung yang membawahi tempat penyelenggaraan

pertandingan. Polda Jabar tak keberatan. Tinggal menunggu feed back dari Polres Bandung, terutama menyangkut

kesiapan pengamanan pada hari pertandingan nanti,” ungkap Dade Ahmad, Kadiv Humas Polda Jabar, kepada wartawan GOSport, Dani Wihara.

Buat tim berjuluk Pangeran Biru itu, jika memang benar pelaksanaan leg 2 sesuai jadwal, situasi itu sangat menyenangkan. Mereka tidak lagi diliputi ketidakpastian yang merembet kepada beban mental berat.

PLN Indonesia Power Siapkan Ragam Listrik EBT untuk Kebutuhan 35 Tahun ke Depan

Maklum, Copa jadi satu-satunya ajang yang paling realistis bisa ditapaki Persib hingga sampai ke podium juara.

Kejar Dua Gol

Anak-anak Bandung tinggal mengejar defisit dua gol untuk melebarkan langkahnya menghamparkan sepakbola prestasi, setelah tertinggal cukup jauh dari persaingan juara di pentas Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009. Apalagi, rencananya, pertandingan digelar dengan dukungan ribuan bobotoh fanatik yang sudah haus kemenangan.

“Situasi sulit bisa cepat cair jika tim terlalu lama diliputi kecemasan lantaran tidak jelasnya jadwal pertandingan. Ketika kepastian bertanding sudah di tangan, seluruh pemain yang dibebankan mewujudkan prestasi

terbaik tidak akan lagi diliputi kecemasan. Apalagi, semua pemain sudah tidak sabar untuk tampil di leg 2,” tutur Christian Gonzales, bomber ulung Maung Bandung.

Kondisi lawan yang kelelahan memang jadi keuntungan jagoan Bandung jika pertandingan digelar sesuai jadwal. Meski tidak bisa dijadikan garansi mutlak SFC sudah habis lantaran baru saja berlaga di Liga Champions Asia kontra Gamba Osaka.

“Memang, tidak ada yang mudah buat tim Persib di musim kompetisi kali ini. Tapi, segalanya masih serba mungkin untuk kami melangkah lebih jauh lagi di Copa. Ya, mudah-mudahan saja, faktor kelelahan yang menghinggapi SFC, bisa kami manfaatkan dan maksimalkan,” jelas Jaya Hartono, sutradara Maung Bandung.

Bobotoh Persib memang sudah menunggu-nunggu kebangkitan tim pujaannya. Maklum, mereka sudah terlalu lama duduk termangu dengan gelisah.

“Semoga saja, apa yang jadi harapan Persib selaras dengan harapan kami sebagai pendukung utamanya. Kami akan terus berada di belakang Persib untuk memberi dukungan dan menggairahkan sepakbola prestasi. Syukur-syuklur harapan kami melihat Persib berdiri gagah di podium juara bisa kesampaian,” beber Yana Ewok, pentolan Viking Persib Club, organisasi bobotoh paling besar di Tanah Pasundan.

Penyelenggaraan leg 2 Copa memang sangat strategis buat publik sepakbola Bandung. Bukan hanya memunculkan Persib sebagai juaranya, tapi juga berkaitan dengan kelangsungan jadwal pertandingan LSI.

Perizinan penyelenggaraan pertandingan bergantung kepada sikap bobotoh mengapresiasi pertandingan. Terutama kepada laga yang digelar di rumah Persib Bandung, Stadion Jalak Harupat.

“Pihak keamanan atau kepolisian tentu butuh bukti nyata. Kepercayaan mereka memberikan izin pertandingan harus dijawab oleh sikap dan tindakan positif bobotoh saat mereka memberikan dukungan kepada tim pujaannya, tanpa melihat hasil yang diperoleh Persib. Jika sikap yang ditunjukan melenceng, efek yang ditimbulkanya pasti tidak akan menyenangkan semua pihak, terutama klub Persib sendiri,” jelas Edi Jukardi, Ketua Panpel Copa di Bandung.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.

Jokowi Ungkap Ketakutan Negara Dunia Saat Ini, Wamenkeu Bicara Dampaknya ke RI

Wakil Menteri Keuangan Suahasil mengatakan, kedua hal yang ditakutkan sebagaimana disebut Presiden Jokowi itu kemungkinan bisa berdampak ke Indonesia...

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024