Sumber :
- Dokumentasi Kemenpora
VIVA.co.id
- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, mulai gerah dengan penyelenggaraan turnamen Piala Kemerdekaan yang digagas oleh Tim Transisi bentukannya. Rencananya, siang ini, Senin 24 Agustus 2015, Imam akan menggelar pertemuan dengan Tim Transisi sekaligus melakukan evaluasi.
Sampai dengan pekan 2 penyelenggaraan Piala Kemerdekaan, berbagai masalah muncul. Mulai dari kericuhan di dalam lapangan, hingga keluhan dari klub-klub peserta yang mengaku belum menerima pencairan match fee seperti yang dijanjikan sebelumnya.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Kisah Pahit Rio Haryanto di F1
Sampai dengan pekan 2 penyelenggaraan Piala Kemerdekaan, berbagai masalah muncul. Mulai dari kericuhan di dalam lapangan, hingga keluhan dari klub-klub peserta yang mengaku belum menerima pencairan match fee seperti yang dijanjikan sebelumnya.
"Saya akan evaluasi semuanya. Mungkin karena ini juga pengalaman pertama, tentu saja masih ada kekurangan," kata Imam saat ditemui wartawan di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta.
Terkait keluhan mandeknya pembayaran match fee, pria asal Bangkalan, Madura itu mengaku tidak kaget. Menurut dia, hal itu sangat wajar, karena match fee merupakan komitmen awal yang mesti dijalani oleh Tim Transisi.
Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, maka Imam pun memilih bergerak cepat mengumpulkan Tim Transisi. Dia tidak ingin turnamen yang diadakan dengan tujuan untuk memberikan contoh baik malah dipenuhi persoalan mendasar.
"Kekurangan itu tidak boleh terulang di putaran berikutnya. Kalau ada keluhan dari bawah, saya kira wajar saja. Karena ada soal-soal yang menjadi komitmen awal yang tidak terpenuhi," jelas Imam. (one)
Halaman Selanjutnya
"Saya akan evaluasi semuanya. Mungkin karena ini juga pengalaman pertama, tentu saja masih ada kekurangan," kata Imam saat ditemui wartawan di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta.
