Sumber :
- ANTARA FOTO
VIVA.co.id
- Mahaka Sports and Entertainment selaku operator turnamen Piala Presiden 2015 menuntut Bonek FC membayar denda Rp200 juta. Tuntutan tersebut dilayangkan Mahaka karena klub berjuluk Bajul Ijo tersebut menolak untuk melanjutkan pertandingan babak 8 besar melawan tuan rumah Sriwijaya FC, akhir pekan lalu.
Untuk menindaklanjuti tuntutan Mahaka, Komisi Disiplin turnamen Piala Presiden telah melayangkan surat pemanggilan penyelidikan terhadap CEO Bonek FC, I Gede Widiade. Dia diminta datang pada Sabtu 3 Oktober 2015 mendatang. Dalam proses itu Komdis akan menentukan hukuman apa yang layak dijatuhkan kepada Bonek FC.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Manajer Persib Komentari Tuntutan Bonek
Untuk menindaklanjuti tuntutan Mahaka, Komisi Disiplin turnamen Piala Presiden telah melayangkan surat pemanggilan penyelidikan terhadap CEO Bonek FC, I Gede Widiade. Dia diminta datang pada Sabtu 3 Oktober 2015 mendatang. Dalam proses itu Komdis akan menentukan hukuman apa yang layak dijatuhkan kepada Bonek FC.
Hanya saja, jika ternyata hukuman yang dijatuhkan oleh Komdis di bawah ekspektasi Mahaka, yakni Rp200 juta, maka mereka akan melakukan proses banding. CEO Mahaka, Hasani Abdulgani, bersikeras, klub yang dibela oleh Evan Dimas tersebut mesti membayar denda besar karena dianggap telah mencoreng nama baik Piala Presiden.
"Itu Komdis yang panggil pihak Persebaya (Bonek FC). Tapi, kami Mahaka menuntutnya denda Rp200 juta," ungkap Hasani saat dihubungi
VIVA.co.id,
Kamis 1 Oktober 2015.
"Nanti kan Komdis yang akan memutuskan. Makanya Persebaya dipanggil untuk meminta keterangan. Kalau nanti hasilnya di bawah Rp200 juta, saya akan banding," tambah dia.
Sebelum adanya aksi walk out dari Bonek FC, turnamen Piala Presiden berjalan baik-baik saja. Turnamen ini bahkan mendapatkan animo positif dari masyarakat pecinta sepakbola di tanah air. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hanya saja, jika ternyata hukuman yang dijatuhkan oleh Komdis di bawah ekspektasi Mahaka, yakni Rp200 juta, maka mereka akan melakukan proses banding. CEO Mahaka, Hasani Abdulgani, bersikeras, klub yang dibela oleh Evan Dimas tersebut mesti membayar denda besar karena dianggap telah mencoreng nama baik Piala Presiden.
