Sumber :
- VIVAbola/Riki Ilham Rafles
VIVA.co.id
- Pertandingan final turnamen Piala Presiden yang mempertemukan Persib Bandung melawan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta baru akan tersaji pada Minggu 18 Oktober 2015. Meski begitu, aliran kedatangan Sriwijaya Mania sudah mulai masuk ke Ibu Kota.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Persija Didukung Sponsor Baru Saat Lawan Persib
Total sudah ada sekitar 300an pendukung Sriwijaya yang berada di Hall Basket Senayan. Mereka akan menginap di pinggiran Hall Basket Senayan selama dua hari ke depan.
Baca Juga :
Bus Persib Kecelakaan Gara-gara Rem Blong
Jalan menuju Jakarta tidak mudah mereka lalui. Naik turun bus atau truk tumpangan sejak dari Palembang tidak bisa lagi dihitung berapa kali jumlahnya.
"Kami di jalan selama 2 hari 2 malam. Lama karena harus ngeteng numpang bus atau truk," kata Kemas Muhammad Andre selaku koordinator rombongan.
Yang jelas, demi mendukung Titus Bonai dan kawan-kawan, para Sriwijaya Mania dengan berani dan kenekatan penh mencoba menembus segala halangan yang mereka hadapi. Sesampai di Ibu Kota, Sriwijaya Mania langsung bertemu dengan Jakmania --sebutan pendukung Persija Jakarta-- untuk saling berkoordinasi.
Para Sriwijaya Mania yang masih berusia rata-rata 20an tahun tersebut bahkan langsung dijamu dan diberikan bantuan makanan oleh Jakmania yang datang ke Hall Basket Senayan.
"Saya makasih banget sama tuan rumah deh. Mereka sudah bantu kami dari makanan banyak banget," ungkap Kemas.
Akan tetapi, masalah yang mereka hadapi setibanya di Jakarta masih ada. Rupanya, seluruh rombongan tersebut belum ada satu pun yang memegang tiket untuk masuk ke SUGBK pada hari Minggu nanti.
Namun, Kemas menenangkan teman-teman seperjuangannya. Dia mengatakan, Ketua Umum Sriwijaya Mania yang akan berangkat dari Palembang besok, sudah mengalokasikan tiket untuk mereka.
"Sudah koordinasi, dan sama Ketua katanya bakal disiapkan. Nanti di bawa oleh rombongan bus yang berangkat dari Palembang besok," tutur pria berusia 21 tahun tersebut.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami di jalan selama 2 hari 2 malam. Lama karena harus ngeteng numpang bus atau truk," kata Kemas Muhammad Andre selaku koordinator rombongan.
