Ditinggal Konate ke Malaysia, Persib Pasrah

Djanur mengungkapkan, cukup menghormati keputusan Konate. Tak jelasnya masa depan sepak bola Indonesia akibat konflik berkepanjangan antara pemerintah dengan PSSI membuat para pemain cukup meradang, termasuk Konate. Meski belakangan marak digelar turnamen, hal itu tak cukup menjamin dan membuat tenang, khususnya buat pemain asing.

"Masih akan bersama kita selama penyisihan. Tapi kalau kita seandainya lolos ke putaran berikutnya, kemungkinan besar memang tak akan diperkuat Konate. Kita harus hormati keputusannya dan klub juga tak bisa menghalangi pilihannya," terang Djanur.

Pelatih berusia 57 tahun itu tak menampik jika kehilangan Konate merupakan pukulan telak. Apalagi sebelumnya Persib pun sudah kehilangan bek tangguh asal Montenegro, Vladimir Vujovic yang juga sempat diisukan bakal berkarier di Malaysia meski belakang, Vlado mengklarifikasi jika keputusannya menolak main di Piala Sudirman lebih karena alasan keluarga.

Meski begitu, Djanur memastikan hal ini tak boleh dijadikan alasan buat Maung Bandung untuk tampil melempem. "Ini tantangan buat kita untuk membuktikan kalau kita tak hanya bergantung pada satu atau dua pemain saja," tegasnya.

Kabar kepindahan Konate ke Malaysia dalam sepekan terakhir memang cukup santer terdengar. Di Negeri Jiran kabarnya Konate akan mendapatkan kontrak yang cukup menggiurkan. Bahkan ada yang menyebut dia bakal mengikat kontrak Rp2,7 miliar per musim.