VIVAnews - Penyerang Milan Jovanovic mengaku sudah tidak betah berada di Liverpool. Pemain asal Serbia itu bahkan menganggap pilihannya merumput bersama The Reds sebagai sebuah kesalahan.
Jovanovic bergabung dengan Liverpool atas upaya Rafael Benitez. Namun, kehadiran Jovanovic di Anfield justru tidak disambut Benitez karena telah lebih dulu dipecat oleh manajemen Liverpool.
Karir Jovanovic di Liverpool pun berada di bawah manajer baru Roy Hodgson. Namun, kebersamaan keduanya juga tak berlangsung lama karena mantan pelatih Fulham itu kembali diganti Kenny Dalglish.
Di bawah kendali Dalglish, Jovanovic mengaku makin tak berkembang. Pemain berusia 30 tahun itu pun berharap kini Liverpool bersedia melepas dirinya untuk tampil di Liga Jerman atau Liga Italia.
"Jika pindah ke Italia atau Jerman, saya akan merasa senang. Hidup saya akan lebih baik," kata Jovanovic kepada Sportske. "Di Belgia, saya tinggal di mana banyak orang Serbia dan hidup saya lebih dinamis."
Jovanovic merasa sendirian di Liverpool. Mantan pemain Standard Liege itu mengaku tak punya teman bicara selain istri dan anaknya.
"Saya seperti orang asing yang kesepian. Jika saya tidak punya istri dan anak, saya tidak akan bisa berbicara Bahasa Serbia dengan orang lain," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Jovanovic juga menyesalkan pemecatan Benitez. Sebab menurutnya, pelatih berusia 51 tahun itu lebih mengerti dirinya dibanding dua pelatih Liverpool setelahnya.
"Sangat sulit untuk menolak Liverpool. Penyesalan saya ketika pelatih yang membawa ke Liverpool tak ada saat saya tiba. Kalau Benitez masih ada, pasti situasinya akan berbeda," kata Jovanovic.
"Ada 15 klub yang sebelumnya menginginkan saya, namun saya memilih Liverpool dan membuat kesalahan," pungkas Jovanovic.
Liverpool memboyong Jovanovic dari Standard Liège dengan status free transfer pada 8 Juli 2010 lalu. Bersama Liverpool, Jovanovic baru tampil pada 10 pertandingan tanpa menorehkan satu gol pun. (one)
Kelanjutan Nasib Hyoyon SNSD, Bomi Apink hingga Im Nayoung Pasca Paspornya Ditahan Imigrasi Bali
Saat ini, paspor semua pemeran dan kru, dengan total sekitar 30 orang, disita. Mereka juga saat ini tinggal di sebuah hotel sementara itu kasus ini sedang diselidiki.
