Lima Hal Menarik dari Laga Leicester vs Chelsea

Pelatih dan pemain Leicester City, Claudio Ranier dan Riyad Mahrez
Sumber :
  • Action Images via Reuters / Paul Childs
VIVA.co.id
Bertemu Conte, Hiddink Minta Saran soal Inter Milan?
- Chelsea mengalami mengalami kekalahan beruntun, saat menghadapi Leicester City pada Selasa, 15 Desember 2015. Jamie Vardy dan Riyad Mahrez mencetak masing-masing satu gol, untuk menenggelamkan Chelsea di posisi 16 klasemen.

Liverpool Tunjuk Direktur Sepakbola untuk Pertama Kali

Dilansir dari Telegraph, juara Premier League musim lalu itu hanya memiliki 15 poin dari 16 pertandingan. Rata-rata kurang dari satu poin per pertandingan. Hanya 18 gol berhasil dibuat dan kebobolan 26 kali, atau defisit delapan gol.
Moyes Sukses Ajak 2 Bek MU Merapat ke Sunderland


Blues hanya berjarak satu poin dari zona degradasi, yaitu Norwich City di posisi 18 dengan 14 poin. Sembilan kali kalah, hanya empat kemenangan dan tiga hasil imbang musim ini. Jarak mereka 14 poin dari Manchester United di peringkat empat.

Beberapa hal menarik dari laga, yang berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Leicester City antara lain:

Mourinho merasa dikhianati dan ditinggalkan


Mourinho akhirnya berhenti membela para pemain Chelsea. Dia dengan tegas mengatakan, bagaimana dia merasa dikhianati oleh para pemain, ditinggal berjuang sendirian untuk menyelamatkan pekerjaannya.


Untuk pertama kalinya juga, dalam periode keduanya sebagai manajer Chelsea, dia berhenti mengatakan yakin dapat mempertahankan posisinya sebagai manajer. Mourinho hanya mengatakan berharap, pemilik klub masih mau mempertahankannya.


Chelsea kelelahan dan butuh penyegaran

Performa buruk diperlihatkan para pemain Chelsea sejak awal musim. Namun butuh waktu sebelum dapat mengambil kesimpulan, dan 16 pertandingan cukup untuk melakukannya. Dua gol Leicester memperlihatkan buruknya cara bertahan Chelsea.


Apakah Mourinho dipertahankan atau tidak, Chelsea jelas butuh adanya suntikan kehidupan. Harus ada sederet pemain penuh energi yang direkrut, yang punya mental dan motivasi yang kuat. Blues butuh pemain top, bukan hanya mereka yang merasa sebagai pemain top.


Leicester akan menghadapi pertarungan mempertahankan Mahrez

Dua tahun lalu dia diboyong dari Le Havre, dengan nilai transfer hanya £350,000. Tidak ada yang menaruh perhatian, pada kehadiran gelandang asal Aljazair itu. Kini Mahrez telah menjadi salah satu pemain, yang paling banyak dibicarakan di Premier League.


Reputasi pemain berusia 24 tahun, itu telah melesat naik. Leicester bisa yakin bakal ada banyak tawaran menarik, ketika bursa transfer pemain kembali dibuka pada Januari 2016. Arsenal dan Manchester United sudah disebut sebagai dua klub yang tertarik.


Mahrez sudah mencetak 11 gol dan tujuh assist, membuatnya ada di peringkat tiga top scorer Premier League. Dia hanya kalah satu gol dibandingkan sstriker Everton Romelu Lukaku (12 gol), serta empat gol dari rekan satu timnya Jamie Vardy.


Namun dia menyertai produktivitas gol dengan tujuh assist. Fakta itu menjadi dasar, untuk mengatakan tidak ada pemain lain di Premier League, yang bisa menyamai pencapaiannya. Leicester bisa jadi penantang titel Premier League, jika bisa mempertahankannya hingga akhir musim.


Leicester penantang titel Premier League

Leicester City mendapat promosi ke Premier League pada musim 2014/2015. Namun mereka berjuang di zona degradasi di sepanjang musim lalu, kalah 19 kali dan hanya 11 kemenangan. Mereka beruntung dapat finis pada posisi 14 di akhir musim.


Mereka hanya memperoleh 41 poin dari 38 pertandingan, atau rata-rata hanya 1,07 poin per laga. Musim ini Leicester memimpin klasemen dengan 35 poin dari 16 pertandingan, atau rata-rata 2,18 poin per pertandingan. Performa mereka meningkat dua kali lipat.


Leicester City unggul dua poin dari Arsenal di peringkat kedua, serta tiga poin dari Manchester City di posisi tiga. Leicester menjadi fenomena langka di Premier League, mereka unggul dari beberapa tim bernilai ratusan juta.


Louis van Gaal menghabiskan £250 juta di Manchester United, yang tertinggal enam poin dari Leicester. Manchester City menghabiskan tidak kurang dari £150 juta di musim panas, hanya untuk membeli dua pemain tambahan.


Ditambah lagi dengan sederet bintang bernilai transfer fantastis, yang telah dibeli pada beberapa musim sebelumnya. Wajar jika di awal musim ini, tim milik miliarder Timur Tengah itu menjadi favorit juara. Namun melihat situasi saat ini, Leicester pantas ikut disebut sebagai salah satu penantang titel.


Diego Costa pantas disingkirkan

Striker asal Spanyol itu kembali mengalami malam yang membuat frustasi. Dia tampil buruk sejak awal musim, memperlihatkan konflik terbuka dengan Mourinho, yang membuatnya tampak emosional dan tidak profesional.


Dia hanya mencetak satu gol dalam 12 pertandingan terakhir. Mourinho sepertinya harus lebih banyak memberi kesempatan, pada pemain-pemain lain seperti Loic Remy. Dia masuk sebagai pemain pengganti, dan mencetak satu gol saat melawan Leicester.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya