- Twitter/@paulpogba
VIVA – Kesenjangan sosial benar-benar terjadi di ajang Premier League. Dari data yang terkuak, klub peserta Premier League ternyata lebih banyak mengeluarkan uang untuk menggaji pemainnya.
Data musim lalu, seperti yang dilansir Daily Mirror, menunjukkan 20 klub peserta Premier League telah menggelontorkan dana £3,6 triliun atau setara Rp64.358 triliun. Sebagian besar dana ini dihabiskan untuk menggaji pemain.
Lihat saja sampel dari gaji pemain termahal dunia yang dimiliki Manchester United, Paul Pogba. Selama sepekan, Pogba mendapatkan bayaran £290 ribu.
Bandingkan dengan pekerja biasa di Old Trafford. Juru masak di Old Trafford cuma mendapatkan gaji sebesar £7,05 per jam.
Artinya, jika mereka bekerja selama delapan jam, hanya £56,4, uang yang didapat. Dari gambaran umum, itu adalah upah minimum untuk pekerja di usia 21 hingga 24 tahun. Kesenjangan yang begitu terasa.
Fakta ini membuat Serikat Pekerja stadion berteriak. Mereka menuntut kenaikan upah hingga £8,45 atau £9,75 bagi yang hidup di London.
Sebenarnya tak semua klub bertindak semena-mena terhadap para pekerja di stadion. Chelsea dan Everton contohnya.
Keduanya adalah contoh nyata klub yang memperhatikan kesejahteraan pekerja stadion. Mereka memiliki skema yang menguntungkan untuk pekerja di stadion dan sudah diakui oleh Yayasan Pekerja di Inggris. (ren)
