Ibra Singgung Pengaturan Skor di Autobiografi

Zlatan Ibrahimovic merayakan gol ke gawang Catania
Sumber :
  • REUTERS/Stefano Rellandini

VIVAnews – Striker AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, berbicara mengenai Calciopoli 2006 dalam autobiografinya yang berjudul ‘Io Ibra’. Pemain asal Swedia itu akan meluncurkan autobiografinya, Jumat, 11 November 2011. Meskipun demikian, Gazzeta dello Sport sudah memiliki bocoran mengenai isi bukunya itu.

Ibra Ogah Berhubungan Intim Jelang Tanding

“Itu semua sampah, setidaknya sebagian dari itu. Wasit membantu kami? Oh ayolah! Kami berjuang keras di atas lapangan. Kami mempertaruhkan kaki kami dan melakukan semuanya tanpa bantuan dari wasit,” tulis Ibra.

Ibra memperkuat Juventus pada 2004-2006. Dia membawa klub asal kota Turin itu meraih Scudetto pada 2004-05 dan 2005-06, namun keduanya dibatalkan karena Calciopoli.

Awal Manis MU Menuju Musim Baru Premier League

Skandal pengaturan skor atau Calciopoli mencuat pada 2006. Skandal ini melibatkan sadapan telepon yang dilakukan direktur Juventus, Luciano Moggi, yang berusaha mempengaruhi wasit.

“Dia [Moggi] mulai menangis, di sana, di depan kami semua. Rasanya seperti pukulan telak. Saya tak pernah melihat dia selemah ini sebelumnya. Pria ini selalu memiliki rasa kekuatan dan kekuasaan. Sekarang, saya merasa kasihan padanya,” ungkap Ibra.

Tandukan Ibrahimovic Bantu MU Raih Gelar Community Shield

“Pertama kali saya bertemu Moggi, dia mengenakan pakaian yang sangat elegan dan menggunakan cerutu besar. Anda akan mengerti dia seorang pria yang kuat,” lanjutnya.

Ibra meninggalkan Juventus pada tahun 2006 saat klubnya didegradasi ke Serie B akibat skandal. Dia lalu bergabung dengan Inter Milan, namun menemukan masalah dengan adanya geng Brasil dan geng Argentina.

“Tantangan sebenarnya di Inter adalah meruntuhkan geng. Saya membenci mereka sejak hari pertama. Semua tim tampil lebih baik ketika ada kesatuan dalam tim. Hal sebaliknya terjadi di Inter,” urai Ibra.

“Saya langsung berbicara pada Presiden Massimo Moratti dan berkata padanya bahwa kami harus meruntuhkan geng-geng sialan ini. Kami tak bisa juara jika ruang ganti tak bisa bersatu,” lanjutnya.

Bersama Nerazzurri, Ibra mencetak 66 gol dan 23 assist dari 116 penampilan. Dia membawa Inter meraih 3 scudetto dan 2 Piala Super Italia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya