Sumber :
- Sportklub.pl
VIVA.co.id – Kepindahan Luis Figo dari Barcelona ke Real Madrid pada 2000 pernah menghebohkan persepakbolaan Spanyol, bahkan dunia. Sebab, persaingan di antara kedua klub terbesar di Spanyol tersebut telah mengakar sejak lama.
Bergabung pada 1995, Figo kemudian menjelma menjadi sosok penting di sektor tengah permainan Blaugrana. Namun, pada 2000, dia membuat keputusan penting dalam kariernya, menyeberang ke Madrid. Oleh fans Blaugrana, dia dicap pengkhianat dan dimaki habis-habisan.
Baca Juga :
Real Madrid Dapat Kabar Gembira dari Ronaldo
Pelatih Barcelona saat ini, Luis Enrique, yang merupakan mantan rekan setim Figo adalah pemain pertama yang tahu perihal kepindahan itu. Menurutnya, segala cacian dan hujatan dari fans Barcelona sempat membuat pria asal Portugal itu tersiksa.
"Saat itu, kami sedang pergi ke Cerdena dan dia bercerita ke saya tentang (rencana hengkang ke Madrid). Dia memiliki hak untuk pergi, meskipun benar saat itu Barca (seperti) kemalingan salah satu pemain terbaiknya,” ujar Enrique, sebagaimana dilansir Sport.
"Itu berat baginya dan Anda bisa melihat itu dari wajahnya. Dia menderita. Terkadang, orang-orang berpikir para pesepakbola adalah sosok dari planet Mars, tapi sebenarnya kami manusia biasa, yang juga memiliki berbagai masalah,” sambung mantan pelatih AS Roma itu.
Meski banyak mendapat tekanan, bahkan sempat dilempar kepala babi kala Madrid bertandang ke Camp Nou, karier Figo bersama El Real cemerlang. Selain meraih sejumlah trofi di level klub, Figo mendapat Ballon d’Or (2000) dan menjadi Pemain Terbaik Dunia FIFA (2001).
Istilah Los Galacticos yang keren dan sering disebut di Madrid sampai saat ini juga dimulai ketika El Rel membajak dan mendatangkan Figo. Sejak saat itu, deretan bintang (Los Galacticos) selalu didatangkan Madrid tiap tahun. (One)
Istilah Los Galacticos yang keren dan sering disebut di Madrid sampai saat ini juga dimulai ketika El Rel membajak dan mendatangkan Figo. Sejak saat itu, deretan bintang (Los Galacticos) selalu didatangkan Madrid tiap tahun. (One)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
Baca juga:
Rodgers Kecewa dengan Cara Liverpool Tersingkir
Hasil Lengkap Babak 32 Besar Europa League
Inspeksi Markas Arema, AFC Blusukan Hingga ke Toilet
[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
"Itu berat baginya dan Anda bisa melihat itu dari wajahnya. Dia menderita. Terkadang, orang-orang berpikir para pesepakbola adalah sosok dari planet Mars, tapi sebenarnya kami manusia biasa, yang juga memiliki berbagai masalah,” sambung mantan pelatih AS Roma itu.
