Mereka Menjemput Maut di Lapangan Hijau Indonesia

Akli Fairuz
Sumber :

VIVAbola - Sepakbola Indonesia kembali berduka. Salah seorang pemain Persiraja Banda Aceh, Akli Fairuz, meregang nyawa, usai berbenturan dengan kiper PSAP Sigli, Agus Rohhman, dalam laga lanjutan Divisi Utama, 10 Mei lalu.

Insiden berlangsung begitu cepat. Berawal dari tangkapan yang tidak sempurna dari Agus, bola rebound berusaha diserobot Akli. Agus juga ikut mengejar bola lepas tersebut. Namun, Akli lebih dulu menyambar bola, sedangkan Agus justru mengangkat kakinya dan mendarat tepat di perut penyerang malang tersebut.

Akli mengerang kesakitan. Selanjutnya, dia dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Sayangnya, pada 16 Mei 2014, Akli meregang nyawa. Dugaan sementara, usus pemain berusia 27 tahun itu sobek akibat terjangan Agus.

Wagub DKI: Kalau Bonek Mengganggu, Kami Tindak Tegas

Mendengar kabar ini, Agus menangis. Dia tidak menyangka, terjangannya membuat Akil yang sudah dikenalnya sejak sama-sama di Divisi I itu tewas.

PSSI langsung membentuk tim investigasi. Tim tersebut tengah menelusuri dua aspek, yakni pertandingan dan penanganan medis terhadap korban.

Kasus kematian Akli juga disorot menarik perhatian dunia. Media-media ternama seperti Marca, Mirror, dan Dailymail, ikut memberitakan kejadian tragis itu. Sekali lagi sepakbola Indonesia, tercoreng!

Pemain meninggal di lapangan hijau sebenarnya bukan kali pertama terjadi di Indonesia. Di awal 2000 lalu, sepakbola Indonesia juga sempat dikagetkan dengan meninggalnya gelandang Eri Irianto saat sedang memperkuat Persebaya Surabaya menghadapi PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora 10 Nopember, 3 April 2000.

Insiden bermula saat Eri bertabrakan dengan pemain asal Gabon, Samson Noujine Kinga. Eri pun tidak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun malamnya, pemain yang dikenal punya tendangan geledek tersebut dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Dokter Soetomo, Surabaya, akibat serangan jantung.

Sembilan tahun kemudian, ajal kembali menjemput salah seorang pesepakbola Indonesia, Jumadi Abdi. Pemain PKT Bontang itu meninggal usai berbenturan dengan pemain Persela Lamongan, Deny Tarkas di  Liga Super Indonesia (ISL).

Polisi Bersenjata Kawal Demo Bonek di Kongres PSSI

Jumadi Abdi, pemain PKT

Mendiang Jumadi juga sempat dilarikan ke rumah sakit. Bahkan, mantan pemain Persiba Balikpapan itu sempat menjalani operasi sebelum dinyatakan meninggal dunia pada 15 Maret 2009 atau sepekan setelah insiden tabrakan dengan Denny.

Sebenarnya masih ada satu kasus kematian yang menimpa pemain saat tengah berada di lapangan hijau, yakni Sekou Camara. Bedanya, pemain asal Mali itu meninggal dunia saat sedang mengikuti latihan bersama Pelita Bandung Raya (PBR).

Pemain PBR, Camara Sekou

Peristiwa tragis ini terjadi saat PBR melakukan persiapan menghadapi laga lanjutan ISL, 27 Juli 2013. Di tengah-tengah latihan, Camara tiba-tiba terjatuh dan tak sadarkan diri. Dia kemudian dilarikan ke RS Halmahera. Namun, nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia pukul 23.48 WIB.

Camara meninggal akibat mengalami serangan jantung. Setelah sempat disemayamkan di RS Santo Barromeus, Camara kemudian diterbangkan ke Mali. (one)

Desak PSSI Akui Persebaya, Bonek Terus Berdatangan
Bonek memenuhi Stadion Tugu, Jakarta Utara

Bonek 'Sulap' Stadion di Jakarta Bak Markas Sendiri

Mereka berorasi dan bernyanyi yel-yel Persebaya.

img_title
VIVA.co.id
3 Agustus 2016