Mengenal Pengusaha Asia Tenggara di Balik Sukses Leicester

Pemilik Leicester City, Vichai Srivaddhanaprabha (kiri)
Sumber :
  • http://www.dailymail.co.uk
VIVA.co.id
Liverpool Tunjuk Direktur Sepakbola untuk Pertama Kali
- Leicester City menjadi klub yang paling sering diperbincangkan di Premier League musim ini. Tak diunggulkan, The Foxes malah sanggup bersaing di papan atas dan memuncaki klasemen sebelum Natal.

Moyes Sukses Ajak 2 Bek MU Merapat ke Sunderland

Tentunya, menarik untuk mengetahui siapa pemilik klub di balik sukses Leicester musim ini. Ternyata, ada sosok pengusaha Asia Tenggara, tepatnya Thailand, di balik kegemilangan The Foxes.
Guardiola Diragukan, Xavi Turun Tangan


Vichai Srivaddhanaprabha, itulah pengusaha Thailand yang merupakan pemilik Leicester. Pria terkaya nomor 9 di Thailand versi majalah Forbes ini mengakusisi saham Leicester pada Agustus 2010.

Seperti dilansir
BBC
, proses akuisisi ini meliputi kerja sama sponsor selama 3 tahun, dengan perusahaan milik Vichai, King Power International Group. Ini merupakan perusahaan
travelling
terbesar di Thailand yang berbasis di Bangkok.


Jalan panjang mesti dilalui Vichai untuk membawa Leicester di musim ini. Di musim 2010-11, The Foxes berkutat di juru kunci Divisi Championship (kasta 2) dan nyaris saja terdegradasi.


Langkah cepat pun diambil. Manajer Paulo Sousa dipecat, lalu digantikan manajer berpengalaman, Sven-Goran Eriksson. The Foxes akhirnya selamat dari degradasi.


Di musim selanjutnya, Leicester menjadi salah satu tim yang difavoritkan untuk promosi ke Premier League. Namun, mereka malah tampil tak konsisten dengan hanya meraih 5 kemenangan dari 13 pertandingan pertama.


Eriksson akhirnya meninggalkan Leicester dengan kesepakatan bersama. Sebagai gantinya ditunjuk Nigel Pearson.


Selanjutnya: prestasi Leicester dari mulai promosi sampai bisa ke puncak klasemen Premier League.


Promosi Sampai Puncaki Klasemen Premier League


Kesabaran Vichai dalam memimpin Leicester akhirnya berbuah manis di musim 2013-14. Pearson membawa Foxes promosi ke Premier League, dengan status sebagai juara Championship.


Kali pertama tampil di Premier League usai satu dekade, Leicester terlihat gugup di musim perdananya. Mereka nyaris saja langsung terdegradasi, dan beberapa pekan menempati dasar klasemen. Beruntung, berkat 7 kemenangan di 9 partai terakhir, Leicester mampu finis di posisi 14 dan terhindar dari degradasi.


Di musim 2015-16 ini, Pearson dipecat. Sebagai gantinya, Vichai menunjuk mantan pelatih Chelsea, Juventus, dan Inter Milan, Claudio Ranieri.

Pelatih Leicester City, Claudio Ranieri

Penunjukkan Ranieri berbuah manis untuk Leicester. The Tinkerman membawa The Foxes menjadi tim yang tampil luar biasa. Jamie Vardy dan Riyad Mahrez tampil sebagai dua sosok gemilang dengan torehan gol demi golnya. Leicester sukses duduk di puncak klasemen sebelum Natal.


Ranieri membocorkan kiat Vichai dan putranya, Aiyawatt Srivaddhanaprabha - yang menjabat wakil
chairman
- di balik kegemilangan Leicester musim ini.


"Saya tidak menduga ketika menandatangani kontrak, bahwa pada Desember kami akan berada di puncak klasemen. Dua hal sangat fantastis buat saya," kata Ranieri, menyebut tentang sikap pemilik klub seperti dilansir
Mirror
, beberapa waktu lalu.


Hal luar biasa pertama adalah keinginan pemilik klub, untuk membuat Leicester tetap bertahan di Premier League dalam dua musim ke depan. Selanjutnya adalah berusaha naik ke peringkat lebih baik. Jadi tidak ada keinginan muluk dari sang pemilik.


"Hal fantastis lain adalah saat putranya bertanya pada saya, jika situasi menjadi buruk (degradasi), apakah saya bersedia tetap bersama mereka di Championship. Saya katakan, ya, saya akan tinggal di sini (Leicester)," ujar Ranieri. (ren)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya