Matahari Buatan China Punya Suhu Mengerikan

Reaktor fusi alias matahari buatan China
Sumber :
  • SCMP

VIVA – China telah mencapai tonggak baru dalam eksperimen manusia yang memanfaatkan kekuatan bintang-bintang. Pekan lalu, matahari buatan Akademi Ilmu Pengetahuan China mencapai 120 juta derajat Celcius dan bertahan selama 101 detik.

Polisi Periksa 21 Saksi Terkait Kasus TPPU yang Jerat Ahli Nuklir UGM

Terakhir kali EAST (Experimental Advanced Superconducting Tokamak atau HT-7U) atau matahari buatan memegang lingkaran plasma yang menggeliat begitu lama adalah pada tahun 2017, tetapi suhunya hanya mencapai 50 juta derajat Celcius.

Pada tahun 2018, reaktor menahan gas yang dipanaskan di luar batas, hingga 100 juta derajat yang dianggap penting untuk menghasilkan tenaga. Tetapi hanya dapat mempertahankan plasma selama sekitar 10 detik.

Motor Delapan Silinder Asal China Siap Meluncur

Saat ini matahari buatan China itu mampu menciptakan plasma delapan kali suhu inti matahari, 15 juta derajat Celcius untuk waktu yang lama. Rekor baru telah mendorong dunia sedikit lebih dekat ke sumber listrik bersih, dikutip dari situs Science Alert, Jumat, 4 Juni 2021.

"Terobosan ini adalah kemajuan yang signifikan, dan tujuan akhirnya adalah menjaga suhu pada tingkat yang stabil untuk waktu yang lama," kata fisikawan, Li Miao.

Curhat Jurnalis Asing Kala Bertugas di China

Kekuatan fusi memanfaatkan reaksi yang terjadi jauh di dalam Matahari, meremas atom hidrogen menjadi elemen yang lebih besar seperti helium. Para peneliti memperkirakan bahwa jumlah deuterium dalam satu liter air laut dapat menghasilkan energi yang setara dengan 300 liter bensin melalui fusi nuklir.

Dibutuhkan sekitar 300 ilmuwan dan insinyur untuk mendukung dan mengoperasikan fasilitas eksperimental EAST. Tabung logam besar berbentuk donat ini memiliki serangkaian magnet yang digunakan untuk menahan aliran plasma hidrogen super panas yang meluncur di sekitar inti.

Saat ini fusi nuklir belum pasti kapan bisa diwujudkan. Matahari buatan kemungkinan masih beberapa dekade lagi untuk tahap sempurna. Peneliti belum mencapai titik di mana reaktor fusi dapat mengeluarkan lebih banyak energi daripada yang dikonsumsinya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya