PBB Klaim Ozon Makin Menebal, Perubahan Iklim Bisa Dicegah

Peta lapisan ozon
Sumber :
  • REUTERS
VIVAnews
MAKI Kirim Surat ke Nurul Ghufron, Minta Bantuan Mutasi ASN di Papua ke Jawa
- Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan berita baik, terkait lapisan ozon yang berada di atmosfer. Lapisan itu, saat ini mulai menunjukkan pemulihan, atau penebalan dinding. Artinya, bumi akan semakin terlindungi dari serangan sinar ultraviolet.

C3 Aircross Dijual Murah, Citroen Tak Berminat Pasang Target Penjualan

Sinar ultraviolet yang mampu menembus lapisan ozon akan berdampak buruk pada makhluk hidup, terutama pada manusia. Sinar tersebut berpotensi menyebabkan penyakit kanker.
Momen Shin Tae-yong Hibur Korea Selatan U-23 Usai Kalah Penalti


Sebelumnya dilaporkan, jika lapisan ozon tersebut mengalami penyusutan, sehingga berakibat terdapatnya lubang yang membuat sinar ultraviolet bisa terpapat langsung ke manusia. Bahkan, setiap tahun terdapat lubang ozon yang 'menampakkan diri' di atas Antartika.


Dilansir
BBC
, Kamis 11 September 2014, hasil laporan mengenai lapisan ozon ini dipublikasikan oleh para peneliti dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) yang bekerjasama dengan Program Lingkungan PBB (UNEP).


Lapisan ozon yang semakin menganga itu bisa diperbaiki. Perbaikan diklaim, berkat para ilmuwan yang melakukan penghapusan terhadap gas Cloro Floro Carbon (CFC). CFC ini merupakan gas yang memakan ozon. Gas itu pula yang menjadi salah satu faktor ozon berlubang dan meningkatnya perubahan iklim selama ini.


"Tindakan internasional tentang lapisan ozon ini adalah kisah sukses terhadap lingkungan. Ini harus menjadi pendorong bagi kita untuk meningkatkan urgensi yang sama dalam menghadapi tantangan yang lebih besar lagi untuk mengatasi perubahan iklim," ungkap Sekretaris Jenderal WMO, Michel Jarruad.


Menanggapi laporan dari PBB, tak serta merta membuat para ilmuwan menyakininya bahwa lapisan ozon akan sembuh. Seperti dikatakan Prof. David Vaughan dari British Antarctic Survey (BAS), yang mengungkapkan pihaknya akan memberikan hasil temuannya mengenai Antartika kepada WMO.


"Memang itu menunjukkan kepada kita berita yang sangat baik, tetapi kita harus tetap hati-hati. Data kami sendiri dari Antartika menunjukkan ada sesuatu yang lain di tempat tersebut. Jika itu akurat, itu akan menggarisbawahi potensi kekuatan pada perjanjian internasional," jelasnya.


CO2 masih menghantui


Kabar baik ini tentu datang, setelah sebelumnya WMO memberikan laporan mengenai perubahan iklim. WMO mengatakan bahwa tahun ini gas rumah kaca yang ada di atmosfer mencapai rekor yang tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya.


Karbon dioksida sering ditemukan pada peralatan yang digunakan manusia dalam menunjang aktivitas sehari-harinya. Menurut UNEP, CFC sering banyak digunakan pada lemari es atau kaleng semprot.


Mereka mengatakan bahwa perlu adanya pengurangan terhadap barang-barang yang berbahan dasar kimia untuk mencari pengganti yang lebih ramah lingkungan.


"Bila itu terjadi, akan memungkinkan mencegah dua juta kasus kanker kulit setiap tahun di 2030," kata UNEP. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya