3 Strategi Sony Ericsson Hadapi Krisis

VIVAnews - Sejak akhir tahun lalu, hampir seluruh sektor industri terkena dampak krisis, tak terkecuali vendor ponsel seperti Sony Ericsson (Soner). Tetapi, Soner mengaku punya strategi yang cukup matang untuk melewati ujian pasar yang berat ini.

“Selama krisis, pasar ponsel dunia dan juga di tanah air memang lesu. Tak hanya kami, merk-merk lain pun demikian. Daya serap pasar sedang turun,” kata Djunadi Satrio, Head of Marketing Sony Ericsson Indonesia, pada VIVAnews di kantornya, akhir pekan lalu.

Djunadi mengatakan, rencana Sony Ericsson untuk meluncurkan total 15 ponsel tahun ini belum berubah. “Di sisi produk, ada tiga langkah yang kami tempuh untuk bertahan di tengah krisis. Pertama, kami tetap berkomitmen untuk menelurkan ponsel-ponsel yang memiliki ciri khas, artinya tidak mirip antara satu seri dan seri lain, dan tidak ingin membuat produk yang desainnya serupa dengan merk lain,” kata Djunadi.

“Jadi, segmen pasar kami relatif lebih luas. Lagipula, kami (Sony Ericsson) sudah dikenal sebagai pelopor di pasar, dan kami ingin mempertahankan image itu,” ucapnya.

Kedua, ucap Djunadi, ponsel yang dirilis harusnya relevan dan disesuaikan dengan atribut budaya lokal. “Misalnya seperti mengembangkan fitur Bahasa Jawa dan Sunda yang kami benamkan pada C510 Cybershot. Ini bisa meningkatkan daya tarik ponsel di pasar,” ucapnya.

Terakhir, melahirkan produk inovatif. Artinya, menurut Djunadi, tidak mencampuradukkan fitur-fitur yang sudah ada sebelumnya. Contohnya, bisa dilihat pada ketiga ponsel terbaru SE yang akan diluncurkan dalam waktu dekat, yakni Satio, Aino, dan Yari.

“Satio atau Idou kami hadirkan dengan kamera 12,1 MP dan layar sentuh berukuran 3,5 inci. Aino datang dengan keunggulannya yang bisa menjadi controller dan berhubungan langsung dengan PlayStation 3,” ucapnya.

Sementara Yari, lanjutnya, merupakan ponsel motion gaming, yang tak hanya mengandalkan accelerometer, tapi juga sensor kamera yang bisa mengenal gerakan di depannya.

Selain di sisi produk, SE Indonesia juga tetap menggelar promosi berupa roadshow ke kota-kota besar dan talkshow di sejumlah radio. Untuk roadshow, SE telah membuktikannya pada produk W395 yang menjelajahi sejumlah kampus di Tanah Air.

“Ada beberapa kota yang kami kunjungi. Di tiap kota, kami adakan roadshow sampai 10 kampus. Tak disangka, antusias pasar luar biasa, penjualannya bisa tumbuh hingga dua kali lipat. Ini tak lepas dari bantuan media lokal,” ucap Djunadi.

Djunadi menambahkan, selain roadshow dan talkshow yang intensif dilakukan selama ini, SE juga berencana untuk mengekspansi layanan percobaan (experience) dengan ponsel bukan dummie di tiap-tiap gerainya di Indonesia. “Ini sudah dimulai dari kota-kota besar terlebih dahulu. Kami akan mengembangkannya secara bertahap karena anggarannya tidak sedikit. Total gerai SE hampir 90-an toko, tersebar dari Aceh sampai Manado,” ucapnya.

Pertanyakan Ghea Indrawari yang Belum Menikah, Anang Hermansyah Dihujat Netizen
Ilustrasi pria marah/emosi.

5 Tips untuk Mengontrol Emosi secara Efektif, Menghadapi Emosi dengan Tenang

Mengontrol emosi adalah kemampuan untuk mengatur, mengelola, dan mengekspresikan emosi secara sehat dan sesuai dengan situasi yang dihadapi.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024