Ilmuwan Kubur 'Kota Hilang' Berusia Hampir 5.000 Tahun

Sisa-sisa bangunan Mohenjo Daro
Sumber :
  • http://cutpen.com

VIVA.co.id – Situs arkeologi umumnya dijaga dan dirawat agar tetap lestari. Apalagi situs arkeologi yang memiliki nilai sejarah tinggi. 

Geger Kuburan Pengorbanan Hewan Ditemukan, Ada Kuda dan Anjing

Namun, ilmuwan di Pakistan memutuskan hal sebaliknya. Mereka terpaksa membiarkan kota hilang berusia hampir 5000 tahun, Mohenjo Daro, terkubur. Kota ini juga dikenal sebagai 'bukit orang mati' atau Metropolis kuno di Lembah Indus. 

Alasannya, situs sisa-sisa permukiman terbesar dari Kebudayaan Lembah Sungai Indus itu terancam aksi teroris, pengunjung sampai tantangan alam di lokasi Mohenjo Daro. 

7 Situs Bersejarah Ini Terancam Hancur Akibat Gempuran Israel

Maka arkeolog di Pakistan memutuskan untuk meninggalkan upaya mereka menggali situs tersebut dan membiarkan situs terkubur. Langkah ini dilakukan sampai melihat situasi aman dan arkeolog bisa menjalankan opsi yang lebih aman. 

"Situs ini benar-benar terlestarikan saat dikubur," ujar peneliti dari Universitas Harvard, Richard Meadow dikutip dari The Independent, Jumat 19 Mei 2017.

Kebakaran Hutan di Pulau Paskah Chili Merusak Situs Warisan UNESCO Moai

Peneliti Jerman yang mengerjakan situs tersebut, Michael Jansen mengatakan, area Mohenjo Daro menghadapi 'tekanan panas luar biasa' dari suhu yang mencapai 46 derajat celsius pada musim panas. Selain itu, situs Mohenjo Daro juga terancam garam dari muka air tanah.

Keberadaan situs tersebut juga terancam dengan serangan dari ISIS. Peneliti khawatir ISIS akan merangsek ke situs tersebut, sebab kelompok ekstremis itu telah menghancurkan situs arkeologi lainnya. Beberapa waktu lalu, militan ISIS secara anarki menghancurkan situs Romawi Kuno di Palmyra, Suriah. ISIS menghancurkan situs arkeologi karena dianggap sebagai ikon penyembahan berhala. 

Meski ISIS beraksi di Suriah, tapi Pakistan patut khawatir. Sebab di negeri ini, dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan aksi ekstremisme. 

Peneliti menuturkan, ancaman juga datang dari pengunjung yang berjumlah ribuan ke situs tersebut. Pengunjung situs bahkan tak merawat situs tersebut.

Selama Festival Sindh pada Februari 2014, ratusan pekerja yang menyiapkan festival di situs sejarah itu malah merusak. Pekerja memanjati situs untuk memasang panggung, tenda dan lampu. 

Atas insiden itu, Pengadilan Tinggi Sindh sampai memerintahkan pekerja tersebut untuk merawat maksimal situs Mohenjo Daro.

Monejo Daro dibangun sekitar 2600 Sebelum Masehi. Kota ini merupakan salah satu pemukiman kota pertama di dunia bersamaan dengan peradaban Mesir kuno, Mesopotamia dan Yunani kuno. Reruntuhan bersejarah ini  dimasukkan UNESCO ke Situs Warisan Dunia. 

Sampai saat ini, tak ada yang tahu persis kenapa peradaban Mohenjo Daro lenyap. Beberapa teori menyebutkan peradaban itu musnah karena invasi Bangsa Arya, ada juga yang yakin disebabkan karena kondisi bencana cuaca kekeringan. 

Mohenjo Daro pertama kali ditemukan pada 1920-an oleh pejabat Survei Arkeologi India, yang dahulu mencakup area Sindh. 

Penggalian selama lebih dari setengah abad di Mohenjo Daro mengungkapkan, situs itu punya tatanan bangunan yang rapi dan  sistem drainase canggih, termasuk toilet pembilasan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya