Buktikan Teori Konspirasi, NASA Ciptakan Awan Berwarna

Ilustrasi awan berwarna
Sumber :
  • www.pixabay.com/cindyeyler

VIVA.co.id – Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA berencana menciptakan awan hijau biru dan merah buatan di langit. Sayangnya rencana itu tertunda lagi lantaran terdapat gangguan pada awan di langit sebagai titik percobaan proyek tersebut. Agar misi ini lancar, ilmuwan mensyaratkan kondisi langit harus bersih dari gangguan.

Dikutip dari Gizmodo, Senin 5 Juni 2017, ambisi NASA menciptakan awan hijau biru dan merah buatan itu merupakan cara badan AS untuk menjelaskan pendukung teori konspirasi soal jejak di langit yang dihasilkan oleh pesawat terbang (chemtrail). Pendukung teori itu ada yang meyakini penyebaran chemtrail adalah program rahasia badan negara.

Rencananya, untuk menciptakan awan berwarna buatan itu, NASA akan meluncurkan roket riset Terrier-Improved Malemute two stage yang akan membawa puluhan kaleng kecil berisi partikel, untuk ditebarkan di langit setelah lima menit peluncuran. 

Skenarionya, di langit kaleng kecil yang berisi barium, strontium dan oksida cupric itu akan menghasilkan awan berwarna buatan yang tajam. Setelah bertebaran di langit, maka ilmuwan NASA di darat akan melacak gerakan partikel itu untuk mengumpulkan data dalam memahami dinamika di ionosfer. 

Dalam momen itu, NASA akan mengamati secara visual dengan menggunakan instrumen kamera di Wallops Flight Facility di Virginia dan Duck, North Carolina. 

Awan berwarna buatan itu diprediksi bisa dilihat oleh penduduk di Pantai Timur AS mulai dari New York sampai North Carolina. 

NASA menjelaskan, kaleng kecil berisi partikel itu tak akan membahayakan manusia di daratan, sebab partikel akan ditumpahkan pada ketinggian 100 mil di atas daratan. 

Penundaan pembuatan awan berwarna buatan itu merupakan yang kesekian kalinya. Rencana terakhir, NASA akan membuat awan buatan pada rentang antara 31 Mei sampai 6 Juni. 

Mendag Zulhas Tegas Tolak Impor Bawang Merah di Tengah Lonjakan Harga

Setelah ditunda akhir pekan lalu, ada kabar misi akan dijalankan pada 11 Juni. Nantinya saat peluncuran pembuatan awan berwarna buatan akan disiarkan langsung. (one)

Karner, mantan ilmuwan NASA.

Ilmuwan NASA Masuk Islam Usai Dipecat Setelah Melihat Mukjizat Malam Lailatul Qadar

Keistimewaan malam lailatul qadar bukan tanpa sebab. NASA menemukan bukti tersebut dan bahkan membuat salah satu ilmuwan NASA masuk Islam, seperti yang dijelaskan berikut

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024