Jangan Bangga Pakai Chatbot, Itu Level Terendah dari AI

Ilustrasi chatbot.
Sumber :
  • www.techcrunch.com

VIVA – Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di industri saat ini memang dikenal identik dengan penggunaan robot cerdas.

Namun, ternyata jika diaplikasikan akan bisa lebih dari itu dan dapat digunakan di semua bidang industri.

Menurut Investment Manager Plug n Play Singapura, Wayne Soh, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam penerapan artificial intelligence.

Hal ini dikarenakan munculnya banyak perusahaan rintisan yang mampu mengubah gaya hidup dan tren masyarakatnya. 

"AI tidak hanya bisa diimplementasikan oleh perusahaan business to consumer (B2C) tapi juga B2B (business to business) dan lainnya. Semua orang selalu membandingkan Indonesia dengan China. Saya kira menjadi tren lima tahun lagi," ujar Soh, ditemui di kantor Plug n Play, Jakarta, Selasa, 5 Desember 2017.

Ia juga mengakui bila beberapa perusahaan di Indonesia sudah mulai mengadopsi AI. Namun sayangnya, itu baru level terendah dari teknologi yang seharusnya bisa lebih canggih.

Artinya, perusahaan rintisan atau startup Indonesia bisa mulai menggali lebih dalam lagi terkait dengan implementasi teknologi AI.

"Di Indonesia banyak pakai chatbot. Itu masih low-level dari adopsi AI. Lagipula chatbot hanya menggunakan platform yang sudah ada, bukan menciptakan sebuah teknologi baru dengan AI. Untuk aplikasi high-level implementasi AI bisa dicontoh SIRI milik Apple. Perusahaan itu selalu melakukan pembaharuan terhadap AI buatannya itu," katanya.

Kementerian Kominfo Ungkap Pentingnya Regulasi dalam Pemanfaatan AI

Meski begitu, Soh tidak menyangkal jika memang sulit mengimplementasikan AI dalam kehidupan sehari-hari, ditambah dengan teknologi yang menurutnya cukup membutuhkan investasi yang banyak.

Namun, bukan berarti Indonesia tidak bisa menerapkannya. "Indonesia berpotensial untuk ini. Intinya adalah bagaimana menggantikan tenaga manusia dengan kecerdasan buatan, membuat lebih efisien dalam hal pelayanan pelanggan," ungkap dia. (ase)

Viral Taylor Swift Jadi Korban AI, Konten Porno Ini yang Ditampilkan
Model Cantik AI  Lily Rain

Siap-siap Kesal Baca Berita tentang Model Ini

Seorang model berbasis AI, menjadi perbincangan karena kontennya yang diunggah. Ia berhasil memperoleh pendapatan sebesar US$20.000 atau sekitar Rp317 juta per bulan.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024