Merasa Depresi dan Cemas, Salahkan Smartphone Kamu

Ilustrasi penggunaan smartphone.
Sumber :
  • www.pixabay.com/Skitterphoto

VIVA – Sudah jamak beberapa studi meneliti dampak buruk pada kecanduan smartphone. Studi terbaru dari peneliti Universitas San Fransisco Amerika Serikat menguatkan keyakinan tersebut.

Malah, hasil studi tim Negeri Paman Sam itu menemukan, jika Anda merasakan kesepian, depresi dan cemas, jangan pusing mencari penyebabnya. Perilaku gelisah tersebut muncul akibat kecanduan smartphone.

Hasil studi ini telah dipublikasikan di jurnal NeuroRegulation.  

Peneliti menuturkan, dampak kecanduan pada perangkat mobile itu bisa menimbulkan efek negatif dalam koneksi sosial.

Peneliti menyamakan memakai smartphone secara berlebihan sama saja dampaknya dengan penyalahgunaan zat atau obat. 

"Perilaku kecanduan smartphone membentuk koneksi neurologis di otak yang mirip dengan kecanduan opioid, zat peredam rasa sakit," jelas Salah satu peneliti Erik Peper dikutip dari Economic Times, Senin 30 April 2018. 

Dalam studinya, peneliti menyurvei 135 mahasiswa di San Francisco. Peper dan koleganya Richard Harvey menemukan, mahasiswa yang paling lengket dengan smartphone mereka ternyata merasa terisolasi, kesepian, depresi dan cemas dengan tingkat yang tinggi.

Peneliti menemukan, mahasiswa yang candu ini secara konstan di dalam kelas selalu melakukan multitasking. Mereka mengikuti kuliah tapi sambil menonton video, makan dan lainnya. Tak fokus dengan pelajaran. 

Internet Pun Ikut Membunuh Bisnis Seks

Kedua peneliti itu menuturkan, perilaku candu digital sebenarnya bukan salah pengguna, tapi itu adalah hasil dari industri teknologi yang memang terus menginginkan pengguna lengket dengan perangkat mereka.

"Terus mengklik, dan terus menyoroti smartphone, maka uang terus mengalir (perusahaan)" jelas Peper. 

Viral Video Bapak Main Ponsel, Anak Diculik di Depan Mata

Untuk itu, peneliti menyarankan beberapa tips, agar pengguna untuk mengerem penggunaan smartphone mereka. Peper menyarankan, pengguna untuk mematikan push notifikasi alias push notif. Cukup tanggapi email dan media sosial pada waktu tertentu. Perlu juga atur periode penjadwalan tanpa gangguan smartphone agar pengguna fokus pada hal-hal dan tugas penting mereka. (ren)

Ilustrasi aplikasi di smartphone.

Otak Pecandu Smartphone Serupa dengan Pecandu Narkoba

Kecanduan smartphone membuat otak mengalami perubahan.

img_title
VIVA.co.id
24 Februari 2020