Penuh Risiko, Gojek Sangat Hati-hati Ekspansi ke Singapura

Jasa transportasi ojek daring GO-JEK
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA – Gojek buka suara soal ekspansi layananya di Negeri Singa. Perusahaan pesaing Grab ini sedang mengamati perkembangan regulasi transportasi on demand di Singapura. Untuk menyaingi Grab di Singapura, Gojek berharap bisa merekrut setidaknya ratusan karyawan.

inDrive Klaim Jadi Aplikasi Ojol dengan Potongan Komisi Paling Rendah di Indonesia

Gojek saat ini sedang fokus mencermati keputusan Kompetisi dan Komisi Konsumen Singapura (CCCS) dalam perkara akuisisi Grab atas Uber yang terendus melawan aturan anti persaingan. 

Presiden Gojek, Andre Soelistyo menyebutkan kepada laman The Straits Times, hasil akhir dari lembaga pengawas persaingan usaha Singapura itu akan menentukan langkah Gojek masuk ke pasar Negeri Singa tersebut. 

Kolaborasi Pertama Head & Shoulders dan Grab Indonesia Lewat Kampanye "Kalem Pake Helm"

"Laporan CCCS memainkan peranan penting dalam menantukan strategi kami masuk (ke Singapura)" jelas Andre dikutip dari STcars sebagaimana laporan The Straits Times, Selasa 24 Juli 2018. 

Sayangnya, Andre menutup rapat soal bagaiamana strategi perusahaan untuk mengaspal di Singapura. Petinggi Gojek itu menggambarkan, pasar Singapura terbilang risiko dan menantang. Untuk itu, Gojek sedang mendalami bagaimana potensi risiko jika nanti masuk ke Singapura.

Pendiri GoTo Andre Soelistyo Lepas Jabatan Komisaris

"Untuk memulai operasi di Singapura ada sejumlah besar risiko, karena kondisi pasar dan biaya yang tinggi. Kami perlu memahami tingkat risiko itu sebelum kami bisa sepenuhnya menyelesaikan rencana kami," ujarnya.

Petinggi Gojek itu memastikan, perusahaan besutan Nadiem Makarim itu mulai masuk ke Singapura dengan membangun hubungan yang bagus dengan otoritas setempat. 

Terkait kapan waktu Gojek resmi mengaspal di jalanan Negeri Singa itu, Andre mengatakan belum bisa memberikan tanggak pasti. Namun dia menyebutkan, Gojek masuk ke Singapura dalam beberapa bulan ke depan. 

Kantor Uber dan Grab.

Nasib Grab setelah mengakuisisi Uber di pasar Singapura memang sedang mendapat ujian. Mengingat adanya indikasi monopoli pasar pada akuisisi itu, pada Maret lalu CCCS mengusulkan beberapa langkah kepada Grab, untuk mengurangi dominasi pasar. 

Beberapa di antaranya, Grab diminta menghapuskan kewajiban ke mitra pengemudi untuk beroperasi secara eksklusif. Grab juga diwajibkan mempertahankan algoritma harga sebelum mengakuisisi Uber, dan mempertahankan tingkat komisi mitra pengemudi mereka. 

Komisi anti persaingan usaha itu sedang mengumpulkan masukan dari publik serta pihak yang terlibat dalam kasus ini, serta menimbang bukti kasus. 

Pengamat bisnis dari National University of Singapore's Business School, Yang Nang memperkirakan, hasil akhir keputusan CCCS tidak akan jauh dari usulan yang sudah diajukan lembaga tersebut. Sedangkan kabar yang beredar, Grab akan menyerahkan tanggapan tertulis untuk menjawab usulan dan temuan CCCS pada Kamis pekan ini.  (ren)  

Ojol pakai Honda Supra Fit bawa kulkas dua pintu

Tega Banget Ojol Ini Pakai Motor Supra Bawa Kulkas 2 Pintu, Kok Bisa?

Seorang ojol mengangkut kulkas dua pintu menggunakan motor Honda Supra Fit menjadi sorotan, lantaran bobot dan dimensi barangnya melebihi kapasitas angkut sepeda motor...

img_title
VIVA.co.id
12 Juni 2024