Waspada, Efek Gerhana Bulan Total dan Gelombang Tinggi Laut

Gerhana Bulan Total pada 16 Juli 2000
Sumber :
  • NASA Goddard Space Flight Center/Fred Espenak

VIVA – Gerhana Bulan Total akan terjadi pada akhir pekan ini. Gerhana tersebut dini hari sampai jelang pagi hari Sabtu 28 Juli 2018. 

Ternyata fenomena alam satelit alami Bumi itu berbarengan dengan purnama. Sebagimana diketahui purnama memang punya konsekuensi pada pasang surut air laut. Apalagi beberapa hari belakangan ini gelombang tinggi di alut terjadi di sepanjang pantai selatan pesisir laut Indonesia.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin mengingatkan efek gabungan dua fenomena alam tersebut. 

"Waspadai efek gabungan gelombang tinggi di laut dengan pasang maksimum saat purnama dan gerhana bulan," ujar Thomas kepada VIVA, Kamis malam 26 Juli 2018.

Dia mengungkapkan, saat ini angin dari arah selatan-tenggara masih cukup kencang, sekitar 30 kilometer/jam. Kondisi tersebut menyebabkan gelombang laut lebih dari tiga meter di Samudera Hindia yang mengarah ke pantai selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat serta pantai barat Sumatera. 

"Sementara purnama, khususnya sekitar waktu Gerhana Bulan, gaya pasang surut (pasut) bulan diperkuat gaya pasut Matahari. Akibatnya pasang air laut menjadi maksimum," jelasnya. 

Efek gabungan dari gelombang tinggi dan pasang maksimum itu, kata Thomas, bisa menyebabkan naiknya permukaan air laut ke daratan. 

Kemenag Ajak Umat Salat Gerhana Bulan 8 November, Simak Tata Caranya

"Efek gabungan itu menyebabkan banjir pasang (rob) melimpas ke daratan yang lebih jauh," tuturnya. (ren)

Penampakan gerhana bulan total di Ternate Utara

Gerhana Bulan Total Terpantau Jelas di Maluku Utara, Berlangsung 1 Jam 25 Menit

BMKG Stasiun Ternate, Maluku Utara, melakukan pemantauan gerhana bulan total di langit Ternate. Gerhana bulan terjadi mulai pukul 19.16 WIT dan berakhir pukul 22.57 WIT.

img_title
VIVA.co.id
8 November 2022