Wanita Inggris Tulis Surat Terbuka untuk Facebook, Apa Isinya? 

Facebook
Sumber :
  • pixabay/geralt

VIVA – Seorang wanita di Inggris, Anna England-Kerr baru-baru ini menjadi perbincangan setelah dirinya melayangkan surat terbuka ke Facebook. Sebelumnya, ia berbagi berita kelahirannya di media sosial tersebut. Sayangnya, bayi yang dilahirkan tidak bisa diselamatkan.

Ganjaran Kementerian BUMN untuk Pelindo karena Bantu Promosikan UMKM

Dikutip melalui situs BGR, Minggu 21 Oktober 2018, akibat berbagi di Facebook dirinya malah terus dibombardir iklan yang berhubungan dengan keperluan bayi yang baru saja lahir, seperti selimut dan botol bayi. Anna merasa terpukul akan hal tersebut.

Halo Facebook, tolong lebih baik dalam menjual barang-barang. Anak perempuan saya, Clara, lahir pada Juni tahun ini. Tidak ada kata yang dapat diungkapkan terhadap rasa sakit, syok dan ketidakberdayaan yang saya rasakan ketika ini terjadi," katanya di awal surat.

Kasus Temuan Mayat Bayi Tanah Abang, Polisi Tangkap Orang Tua

Dirinya dan suami disebut cukup beruntung karena menerima perawatan dan dukungan yang sangat baik. Namun cara Facebook beriklan malah semakin memperburuk keadaannya. Facebook dilaporkan telah mengambil langkah untuk mengakui penyesalannya atas masalah ini.

Seorang juru bicara Facebook, menurut Bloomberg, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan telah menemukan bug terkait dengan pembelajaran mesin pada fitur 'Sembunyikan Topik Iklan' yang telah Anna coba gunakan. Mereka mengklaim telah bekerja untuk mengatasi masalah ini.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

"Kami terus berinvestasi dalam model pembelajaran mesin untuk meningkatkan deteksi dan pencegahan iklan-iklan ini. Kami telah berbicara dengan Anna dan menyatakan simpati kami yang mendalam atas kehilangannya dan rasa sakit tambahan yang ditimbulkan karena masalah ini,” katanya.

Di akhir surat tersebut, wanita itu mengaku senang Facebook menggunakan datanya, selama perusahaan tidak memanfaatkan data untuk membuatnya semakin bersedih.

Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Begini Pandangan Mayoritas Perusahaan di Indonesia soal AI

Laporan Talent Acquisition Insights 2024 oleh Mercer | Mettl mengungkapkan bahwa 75 persen perusahaan di Indonesia menganggap AI hal yang penting. Ini jawabannya.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024