Heboh Banjir DKI, Anies 'Kalah' karena Tak Punya Pasukan Media Sosial

Peta percakapan media sosial soal banjir Jakarta, Jumat 26 April 2019
Sumber :
  • Dokumentasi Drone Emprit

VIVA – Banjir melanda Ibu Kota Jakarta pada Jumat 26 April 2019. Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengungkapkan, banjir Jakarta pada akhir April 2019 ini akibat meluapnya Sungai Ciliwung yang mana debit airnya naik usai hujan deras di wilayah hulu, Bogor, Jawa Barat pada Kamis malam, 25 April 2019. Tinggi muka air Sungai Ciliwung tercatat mencapai 220 hingga 250 sentimeter, atau Siaga 1. 

KPU DKI Sudah Antisipasi Banjir saat Proses Pemungutan Suara Pilgub 2024

Banjir Jakarta ini disambut riuh di media sosial. Menurut catatan dan pantauan dari analisis media sosial Drone Emprit, keriuhan di media sosial soal banjir Jakarta pada 26 April 2019 setara dengan keriuhan banjir Jakarta pada 12 Desember 2017.

Pada 12 Desember 2017, Jakarta dikepung 39 titik banjir. Dan banjir yang sekarang, menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, hingga 26 April 2019, terdapat 32 titik banjir.

40 RT dan 5 Ruas Jalan Jakarta Masih Terendam Banjir

Drone Emprit mencatat, banjir Jakarta 26 April 2019 sampai Sabtu pagi 27 April 2019, melahirkan 35 ribu percakapan di Twitter.

Peta analisis media sosial Drone Emprit menunjukkan, hanya ada satu kluster besar dari Twitter terkait dengan banjir Jakarta. Kluster besar ini banyak mengkritik penanganan banjir dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. 

Petugas Gabungan Pasang Bronjong di Tanggul Jebol Kali Hek Kramat Jati

Bahkan postingan dalam kluster besar ini membandingkan cara Anies dengan pendahulunya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dalam penanggulangan banjir Jakarta. Kritikan dalam kluster ini diiringi dengan lahirnya dan melambungnya tagar #dimanaAnies.

"Anies tidak memiliki pasukan media sosial khusus untuk membelanya," ujar Pendiri dan Analis Drone Emprit, Ismail Fahmi dikutip dari laman Drone Emprit, Sabtu, 27 April 2019. 

Dalam peta analisis Drone Emprit, memang terlihat ada kluster lain di luar kluster besar. Namun terlihat kluster itu kecil dan kalah dari kluster besar yang mengkritik Anies soal banjir Jakarta. 

Dari beberapa perbincangan soal penanganan banjir Jakarta pada Jumat 26 April 2019, meskipun dominan kritik membanjiri Anies, namun beberapa postingan populer juga membela Anies dari serangan pengkritiknya. 

Drone Emprit menunjukkan, postingan yang berbau mengkritik Anies dalam banjir ini adalah postingan dari akun @Dennysiregar7, @PartaiSocmed, @kurawa, @RizmaWidiono, @Takviri, sedangkan postingan populer yang membela Anies yakni postingan dari akun @MCAOps dan @ronavioleta. 

Ismail menuturkan, pola interaksi yang terjadi soal banjir Jakarta kali ini tergolong tinggi yakni 8,45. Dengan demikian percakapan banjir Jakarta yang dominan mengkritik Anies tercipta bukan karena kontribusi dari bot alias rekayasa. 

"Interaction rate sangat tinggi 8,45. Menandakan pola yang natural bahkan militan. Ini tampak dari SNA, interaksi tertinggi didapat oleh akun Ahok dari pendukungnya," tulis Ismail. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya