Selama Pemilu 2019, BaBe Ungkap Fakta 'Dikonsumsi' 3 Juta Kali

Ilustrasi Warga mengikuti pemungutan suara ulang pemilihan umum (pemilu) 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

VIVA – Platform berita dan hiburan asal China, BaBe (Baca Berita), mengklaim memberikan informasi akurat dan kredibel melalui kanal khusus bernama 'BaBe Ungkap Fakta' yang bertujuan untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya orang Indonesia dalam kemitraan dengan otoritas pemeriksa fakta terkemuka.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Menurut Kepala Pengembang Bisnis BaBe, Shelly Tantri, selama periode pemilihan, pihaknya melihat lebih dari 20 juta interaksi pengguna selama Maret-April 2019.

Ia mengatakan banyak netizen berbondong-bondong melakukan interaksi terhadap konten terkait 'Tata Cara Memilih'. Konten-konten itu bahkan telah dibagikan lebih dari 260 ribu kali.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

Belum lagi pada hari pemungutan suara yang digelar pada 17 April 2019, di mana BaBe mencatat ada sekitar 7 juta interaksi terkait semua berita yang berhubungan dengan 'Tata Cara Memilih' dan bagaimana berpartisipasi dalam pemilihan umum.

"Sebagai sumber berita terpercaya, kami berkomitmen untuk menyediakan berita yang andal dan akurat kepada orang Indonesia, terutama selama pemilu di mana sejumlah besar informasi dibagikan dengan begitu cepat," kata Shelly, melalui keterangannya, Kamis, 9 Mei 2019.

Cerita Prabowo Subianto Bisa Bersatu Dengan Muzakir Manaf, Tokoh GAM yang Dulu Dia Cari

Lebih lanjut ia mengaku bahwa kanal 'BaBe Ungkap Fakta' telah dikonsumsi lebih dari 3 juta kali di berbagai kategori, seperti politik, berita internasional, berita nasional, dan kesehatan.

“Kategori ini dengan peredaran berita bohong (hoax) terbanyak dalam 1 bulan terakhir dan diulas faktanya oleh para mitra yang tergabung dalam 'BaBe Ungkap Fakta'," jelasnya.

Pada kategori tersebut, Shelly mengungkapkan, sepanjang Maret 2019, BaBe mengidentifikasi dan berhasil menghapus banyak konten negatif.

Sebagaimana diketahui, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto, mengatakan bahwa partisipasi dalam pemilu tahun ini mencapai 80,9 persen.

Angka ini melampaui target Komisi Pemilihan Umum. Persentasenya pun jauh lebih tinggi dari Pemilu 2014 (69,58 persen) dan Pemilu 2009 (71,17 persen).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya